Kasus Sunat Dana Hibah di Kabupaten Tasik, Ponpes Merasa Tercoreng

Kasus Sunat Dana Hibah di Kabupaten Tasik, Ponpes Merasa Tercoreng

radartasik.com, KADIPATEN — Persoalan pemotongan dana Hibah Pemkab Tasikmalaya Tahun Anggaran 2018 oleh pengurus partai politik dan oknum lainnya sudah menjadi rahasia umum. Apalagi yang menjadi korban pemotongan mayoritas yayasan dan pondok pesantren.


Berkaitan hal itu, Forum Tasik Utara Bangkit (FTUB) terus kedatangan ustaz dan pengelola pondok pesantren di Kabupaten Tasikmalaya. Mereka mengeluhkan dengan fenomena pemotongan hibah terhadap yayasan dan pondok pesantren ini sudah mencoreng harga diri ponpes.

“Saya terus didatangi para ustaz yang merupakan pengelola pesantren dan ajengan tajug. Mereka mengaku citra pesantren sudah tercoreng oleh oknum ajengan, ustaz proposal yang memanfaatkan yayasan dan pesantren untuk mendapatkan bantuan. Namun, pada akhirnya harus berurusan dengan hukum karena melakukan pemotongan,” ujar Ketua Forum Tasik Utara Bangkit, Ustaz Cece Zayn Nasrulloh kepada Radar, Minggu (22/8/2021).

Penasehat Forum Silaturahmi Kiai Gunung yang juga sesepuh Yayasan Ponpes Almuslim Istiqomah Kebon Kawung Kampung Nanggela Desa Mekarsari, Kadipaten Ajengan Amat Saepul Rahmat mengaku tergugah dengan fenomena pemotongan dana hibah terhadap yayasan dan pondok pesantren. Apalagi, tersangkanya adalah pengelola pondok pesantren dan pengurus partai politik.

“Kami merasa citra pondok pesantren sudah tercoreng dengan fenomena pemotongan hibah ini. Kami siap mengawal dan mendukung kejaksaan untuk menuntaskan kasus ini supaya menjadi efek jera,” ujarnya.

Kata dia, pihaknya yang terdiri dari ajengan tajug, ustaz dan para pengelola pesantren yang berada di pegunungan atau perkampungan siap turun gunung untuk mengembalikan citra pesantren yang sudah tercoreng oleh oknum-oknum yang hanya memikirkan kepentingan pribadi. “Kami siap tempur untuk jalan kebenaran menurut agama dan negara,” ujarnya, menambahkan. (yfi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: