ABG Warga Tanjungjaya Dijadikan PSK, Begini Modusnya..

ABG Warga Tanjungjaya Dijadikan PSK, Begini Modusnya..

radartasik.com, BERBAGAI modus dilakukan para pelaku dalam menjalankan aksinya, seperti yang dikatakan Kam (22), pelaku asal Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis yang berperan dalam kasus tersebut mencari anak atau perempuan untuk dipekerjakan seks komersial di Bogor.


“Saya disuruh Luk mencari dan mengantarkan ke Bogor, sekali mengantar anak dapat uang. Baru pertama ini bawa anak asal Tasik dari Sel,” ungkapnya.

             
                  Modus Pelaku Mencari Korban

Pelaku lainnya, Luk (21) asal Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya mengaku perannya sebagai perantara menawarkan perempuan termasuk RR ke pria hidung belang lewat WhatsApp dan calo di Bogor.

“Tarif sekali kencan, Rp 300 ribu dengan satu perempuan. Dari satu pelanggan saya dapat Rp 20 ribu, yang besarnya ongkos ojeknya Rp 50 ribu. Sebulan bisa dapat penghasilan Rp 2 juta,” ujarnya.

Dia mengakui, kebanyakan yang dipekerjakan seks komersial adalah perempuan usia 20 ke atas. Kebetulan RR anak di bawah umur. “Biasanya perempuan saya cari dari Jakarta, sedangkan untuk pelanggannya di Bogor, ada pendatang seperti warga keturunan Arab atau orang setempat,” tambah dia.

Pelaku lainnya, Ar (28) asal Sukabumi mengaku dirinya yang mempunyai manajemen atau mengelola dan menyediakan tempat tinggal bagi perempuan yang dipekerjakan seks komersial.

“Dari satu perempuan yang di pakai pelanggan, saya dapat Rp 100 ribu, termasuk perempuan yang dipekerjakan dapat Rp 100 ribu dari satu pelanggan. Per jamnya Rp 300 ribu. Ditawarkannya lewat open BO,” ungkapnya.

Sel (22), pelaku asal Kecamatan Salawu mengaku membawa korban ke Bogor untuk bekerja sebagai PSK. “Iya korban suka main ke ke rumah saya awalnya. Ia sudah bilang ke orang tua kerja di rumah makan di Bogor untuk alasannya,” jelasnya. (dik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: