Dugaan Kebocoran Data BRI Life, Rusdi: Baru Menerima Satu Laporan
Reporter:
ocean|
Minggu 01-08-2021,17:14 WIB
Ade Nasution Sebaut Data BRI Group Aman
Radartasik.com, JAKARTA — Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan Polri baru menerima satu laporan masyarakat terkait akses ilegal sebagai buntut dari dugaan kebocoran data nasabah BRI Life.
”Kami baru menerima satu laporan terjadi tindakan upaya masuk secara ilegal ke dalam sistem informasi perusahaan. Yang lapor karyawan swasta,” kata dia, Minggu (01/08/2021).
Rusdi belum mau merinci perkembangan proses pendalaman oleh aparat kepolisian terhadap dugaan kebocoran data BRI Life. Yang pasti, menurut dia, penyidik masih mendalami laporan tersebut.
Belum juga diketahui apakah akan ada pihak-pihak yang akan dimintai klarifikasi terkait laporan tersebut. ”Yang pasti saat ini masih didalami oleh penyidik,” tegas dia.
Diketahui, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Helmy Santika menyebutkan pihaknya mendapatkan informasi melalui media, saat ini sedang dilakukan pendalaman untuk dilakukan penyelidikan.
”Sumber informasi kan bisa dari mana saja. Termasuk dari wartawan. Nah saya dapat infonya dari Pak Joshua baru kemarin. Saat ini sedang kami dalami, kros cek tentang kebenaran informasi tersebut, dengan semua pihak. Setelah itu lakukan penyelidikan,” kata dia.
Dugaan kebocoran data nasabah BRI Life mencuat ketika seorang pengguna RaidForums mengaku menjual 460 ribu dokumen yang dikumpulkan dari 2 juta nasabah BRI Life seharga USD 7.000 atau sekitar Rp 101 juta (kurs Rp 14.485,20).
Informasi bocornya data BRI Life diunggah dalam akun Twitter Alon Gal (@UnderTheBreach) pada Selasa (27/07/2021).
Data BRI Group Aman
Secara terpisah, Corporate Secretary PT Asuransi BRI Life Ade Nasution membeberkan hasil investigasi timnya hingga Rabu (28/07/2021).
”Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan, salah satunya yaitu klaim jumlah kebocoran data dipastikan tidak benar,” katanya dalam keterangannya, Kamis (29/07/2021).
Dia menjelaskan BRI Life bergerak cepat melakukan investigasi internal atas kejadian dimaksud. Hasil investigasi ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan siber melakukan intrusi ke sistem BRI Life Syariah yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRI Life.
”Pada sistem tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, dimana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRI Life maupun BRI Group lainnya,” terang dia.
Ade juga memastikan data BRI dan BRI Group aman. Kejadian tersebut tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya.
”Tidak ada lateral action terhadap portofolio yang lain, karena sistem ini stand alone,” katanya.
Selanjutnya, link awal di forum jual beli yang menawarkan data nasabah yang diduga bocor tersebut sudah tidak dapat ditemukan.
”Saat ini link awal di forum jual beli yang sempat viral pada media sosial sudah tidak dapat ditemukan lagi,” ujar Ade.
BRI Life juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penegakan hukum atas dugaan bocornya data nasabah tersebut.
Sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, BRI Life telah melakukan respons terhadap insiden ini dan melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini kepada Otoritas Jasa Keuangan serta dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
”Untuk kepentingan penegakan hukum, BRI Life berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara,” katanya.
Ditambahkannya, BRI Life menjamin keamanan polis nasabah. Perseroan memastikan data pemegang polis tidak berubah dengan data awal yang ada di sistem.
Selanjutnya, BRI Life akan berkoordinasi dengan pemegang polis syariah untuk memastikan layanan kepada pemegang polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya. (gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: