PPKM, Pengiriman Hewan Ternak Terhambat

PPKM, Pengiriman Hewan Ternak Terhambat

radartasik.com, TASIK — Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dirasakan peternak burung di Kota Tasikmalaya. Mereka mengaku kesulitan mengirimkan paket hewan ternak.


Hal itu dialami Rumah Ternak Burung Murai AK 69 TSM di Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Sejak pandemi Covid-19 pihaknya kebingungan mencari jasa ekspedisi paket hewan. Biasanya ia memakai jasa PT KAI, namun semenjak pandemi ternyata tutup. Hal ini mengakibatkan pengantaran penjualan burung murai terhambat.

“Ketika burung murai terjual, biasa diantarkan lewat ekspedisi PT KAI, ternyata sekarang berhenti. Jadi saya bingung,” kata Peternak Burung Murai AK 69 TSM Hadi Gunawan kepada Radar, Rabu (28/7/2021).

Tambahnya, ia pun mengaku selama ini hanya mengandalkan PT KAI untuk pengantaran. Dengan diberhentikan sementara di masa pandemi Covid-19, mengakibatkan penjualannya kurang lancar dari ketepatan dan keamanan kondisi burung murai. “Saya berharap PT KAI membuka kembali jasa pengiriman hewan ternak demi kelancaran bisnis peternak,” ujarnya.

Adapun omzet penjualan tidak terlalu berpengaruh, kata ia, karena burung murai berhubungan dengan produksi. “Artinya berbisnis burung murai ini tergantung musim. Ketika banyak produksi, bagus (penjualan, Red), sebaliknya saat sedikit produksi menurun,” katanya.

Oleh karenanya, untuk menjaga kualitas ia fokus untuk ternak murai dengan mengutamakan trah kualitas super. Artinya dengan membeli bibit yang trah juara lomba nasional. “Harga stabil di masa pandemi Covid-19, karena saya lebih memilih burung murai trah yang bagus,” ujarnya.

Kemudian, dari segi pemberian pakan sangat diperhatikan. “Burung murai diberi pakan berani yang berkualitas dan terjamin. Dengan rutin diberi kroto, jangkrik, cacing dan lainnya,” katanya.

Dengan trah bagus dan makan berani, ia menjual burung murai usia 2 bulan dari harga Rp 3,5 juta hingga Rp 5 juta untuk jantan. Sedangkan betina kisaran Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. “ Sekarang sedang panen raya, karena ada 12 pasangan yang sedang bertelur. Nanti menjualnya 1,5 bulan lagi,” ujarnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: