Air Kelapa, Jeruk Nipis dan Garam Hilangkan Covid-19? Ini Kata Ahli
Reporter:
ocean|
Rabu 28-07-2021,12:12 WIB
Radartasik.com, JAKARTA — Banyaknya masyarakat yang terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah memunculkan hoaks atau misleading informasi terkait makanan dan minuman.
Minuman, makanan, dan suplemen yang berlabel dapat menyembuhkan Covid-19 langsung diserbu dan dicoba masyarakat tanpa mengetahui kebenarannya.
Salah satu yang marak diperbincangkan saat ini adalah campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan garam.
Bagaimana menurut pakar Universitas Gajah Mada (UGM) ?
Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, menjelaskan campuran air kelapa muda, jeruk nipis, dan garam tidak bisa diklaim secara spesifik untuk menyembuhkan Covid-19.
”Secara umum air kelapa, jeruk nipis, dan berbagai minuman herbal jika diminum saat Covid-19 boleh saja. Namun memang tidak secara khusus memberikan efek untuk menghilangkan Covid-19,” tutur guru besar Fakultas Farmasi tersebut, Selasa (27/07/2021).
Kata dia, air kelapa sebenarnya dikenal mengandung air, unsur gula, beberapa vitamin, mineral dan asam amino dengan konsentrasi yang kecil.
Secara umum air kelapa menyegarkan dan sehat. Sedangkan jeruk nipis juga dapat memberikan manfaat yang cukup banyak serta menyehatkan.
”Minum air putih yang cukup perlu, namun tidak ada minuman secara khusus untuk anti Covid-19. Tujuannya lebih untuk menyegarkan tubuh yang secara tidak langsung berhubungan dengan peningkatan imun tubuh,” imbuh dia.
Dia menyarankan pasien Covid-19 sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi dan air yang cukup sehingga membantu imun tubuh untuk dapat melawan virus di dalam tubuh. Pikiran positif berperan juga dalam penyembuhan Covid-19.
Zullies juga menjelaskan sampai saat ini berbagai minuman herbal tidak dapat diklaim secara spesifik untuk menyembuhkan Covid-19.
Karena, konsumsi pasien Covid-19 berbagai macam dari obat, multivitamin, dan makanan yang bergizi juga turut membantu dalam penyembuhan pasien Covid-19.
”Jika tren minuman kesehatan ini bukanlah hal yang berbahaya, boleh saja dicoba, namun jangan sampai berlebihan. Masyarakat sebaiknya lebih kritis ketika mendapatkan informasi,” ungkap dia.
Dia menjelaskan biasanya hoaks dan informasi misleading disertai dengan informasi yang kurang logis seperti dalam satu jam dapat menghilangkan virus Covid-19.
Saran dia, masyarakat sebaiknya menelaah terlebih dahulu informasi yang didapatkan sebelum disebarkan ke orang lain.
Upaya ini dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran hoaks yang marak terjadi di sekitar kita, khususnya yang berkaitan dengan Covid-19. (ugm/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: