Aksi Bebaskan HRS di Kantor Kejari Kabupaten Tasik Ricuh, 3 Mobil Polisi Rusak
Reporter:
agustiana|
Senin 12-07-2021,15:53 WIB
radartasik.com, KABUPATEN TASIK - Aksi massa yang menuntut bebaskan Habib Rizieq Shihab (HRS) di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Singaparna, Kabupaten Tasik, Senin (12/07/21) siang berakhir ricuh.
Entah siapa yang memulai memicunya, sebanyak 3 mobil Polres Tasikmalaya diduga dirusak massa.
Dalam beberapa rekaman video yang radartasik.com terima, massa sempat melempari mobil itu dengan batu.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono membenarkan adanya kejadian tersebut. Hingga kini pihaknya telah menciduk 31 massa yang diduga ikut dalam unjuk rasa tersebut.
"Ya memang benar ada kejadian itu. Sehingga ada fasilitas dari dinas yang rusak," ujar Kapolres kepada wartawan.
"Saat ini ada yang masih kita amankan dipelajari dari videonya dan kita sudah banyak yang kita amankan," sambungnya.
Terang Kapolres, awalnya massa menyampaikan aspirasi saat aksi di depan Kantor Kejari.
"Mungkin ada yang kurang pas antara pengunjuk rasa dengan penerima pengunjuk rasa. Barang bukti yang diamankan banyak. Ada batu dan segala macam," terangnya.
Semua aksi kericuhan itu telah direkam video oleh pihaknya dan sedang dipelajari untuk mengetahui siapa yang memicunya.
"Ya ada 31 orang yang diamankan. Sebanyam 18 dewasa dan 13 anak. Ya memang benar aksi ini awalnya datang ke Kejaksaan menuntut tentang Habib Rizieq di Jakarta," tambahnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Kejari (Kajari) Kabupaten Tasikmalaya, Muhammad syarif. Dia menuturkan, awalnya aksi berjalan damai dan tertib.
"Lalu saya disuruh memberi statemen ataupun sikap. Lalu saya tolak. Karena masalah ini kan sudah dituntut jaksa 6 tahun dan diputus hakim 4 tahun hukuman penjara. Terdakwa ajukan banding," tuturnya.
Kata dia, jika tuntutannya meminta dibebaskan harusnya ke Pengadilan. "Ya ke Pengadilan. Kejaksaan sudah tak ada lagi kewenangannya karena sudah proses sidangnya," katanya.
Dia mengakui, karena dirinya menolak memberikan pernyataan lalu entah siapa yang memulai terjadi pelemparan batu. Dia pun langsung masuk ke dalam kantornya.
"Pas saya tolak lalu ada lempar-lempar. Ya saya masuk lari. Tak tahunya ada 3 mobil kepolisian hancur. Saat kejadian karena mulai anarkis saya masuk. Mobil itu di pinggir jalan. Ini pagar kantor kita juga rusak," tambahnya.
Saat kejadian kebetulan di Kantor Kejari sedang ada kegiatan vaksinasi Covid-19. Warga yang mengantre pun langsung lari menyelamatkan diri.
"Kebetulan di Kejaksaan lagi ada kegiatan vaksin dalam rangka Hari Ulang Tahun Kejaksaan untuk warga sekitar," jelasnya.
Sementara itu, dalam video yang diterima radartasik.com berdurasi 1.38 detik, KH Sofyan Anshori, perwakilan pengunjuk rasa mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di Masjid Agung Mangunreja.
"Menyikapi tentang musibah Kejaksaan yang tadi terjadi ricuh sebentar. Antara anak-anak dengan pihak aparat Kepolisian. Saya lagi berusaha mudah-mudahan tidak lanjut Insya Allah," katanya.
Sekali lagi dia menegaskan, sedang berusaha semaksimal mungkin menuntaskan masalah ini. Supaya hal ini tidak berlanjut dan mohon tidak ada berita yang simpangsiur.
"Insya Allah sebagian anak-anak sudah ada yang pulang, sebagian lagi mungkin sedang dalam pemeriksaan. Mudah-mudahan sebelum magrib ada informasi yang menyejukan semua pihak," paparnya.
Sehingga, jelas dia, tidak memancing adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Dirinya menginginkan Tasik tetap aman, Tasik tetap kondusif.
"Mudah-mudahan semua bisa menahan diri, dan anak-anak yang ditahan bisa dibebaskan sesuai dengan keinginan kita menciptakan Tasik yang kondusif," jelasnya.
Pungkas dia, sekali lagi adanya kejadian ini adalah musibah dan dirinya tidak bisa menuduh siapapun yang melakukannya.