RPH Kota Tasik Layani Pemotongan Hewan Kurban

RPH Kota Tasik Layani Pemotongan Hewan Kurban

radartasik.com, INDIHIANG - Pelayanan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Tasikmalaya masih berjalan, meski dalam situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Setiap malam menyiagakan sekitar 25 persen jumlah pegawai dalam melayani permintaan penyembelihan ternak.


Kepala UPTD RPH Kota Tasikmalaya, Ahmad Ruhimat menuturkan setiap malam pihaknya menyiagakan pegawai dalam melayani permintaan potong hewan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Meski jumlah pegawai yang beroperasi terbatas, sejauh ini masih bisa tertangani dengan normal. “Alhamdulillah tidak ada kendala. Bersamaan PPKM Darurat kami juga mengetatkan prokes dengan mengukur kapasitas area pemotongan, jumlah hewan yang dipotong serta pegawai yang disiagakan,” kata Ahmad kepada Radar, Kamis (8/7/2021).

Dia menjelaskan sejak Juli 2021, pihaknya setiap malam hanya memotong hewan di kisaran 10 sampai dengan 11 ekor saja. Sesuai edaran dari Setda Kota Tasikmalaya serta pemberlakuan pembatasan yang menyeluruh dari sejumlah aktivitas di masyarakat.

“Setiap malam tetap tertangani, meski beberapa pemotong hewan kita atur shift bergantian tugas terkait WFH dan WFO. Termasuk kita juga menyesuaikan ketika sepi ya pegawai juga kita kurangi agar mengurangi potensi kerumunan dan penyebaran Covid-19,” tuturnya memaparkan.

Menjelang hari raya Idul Adha pun, pihaknya sudah menyiapkan skenario pelayanan potong hewan. Dimana sebagian masyarakat ada saja yang menggunakan jasa pemerintah maupun swasta dalam memotong hewan kurban.

“Justru rata-rata itu, masyarakat sering memotong sendiri di lingkungan ketika hari raya kurban. Permintaan potong hewan dari pasar atau penjual juga menurun malah, tetapi kita tetap standby-kan petugas dengan prokes ketat,” jelas dia.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Ir Uca menuturkan sejak awal PPKM Darurat pihaknya memberlakukan work from home (WFH) sebanyak 75 persen di lingkup dinasnya. Khusus untuk penugasan pegawai di RPH, pihaknya tetap membuka pelayanan setiap malam dengan ketentuan pegawai yang hanya beroperasi sekitar 25 persen dari biasanya.

“Tetap terlayani dan berjalan seperti biasa, meski hanya 25 persen petugas potong hewan yang siaga setiap harinya,” ujar dia.

Dia menambahkan selama PPKM Darurat pun tidak ada pembatasan pelayanan jasa pemotongan baik yang disediakan pemerintah pun swasta. Pemerintah hanya mengatur jadwal masuk kerja para pegawai sesuai ketentuan pembatasan tersebut.

“Alhamdulillah tetap berjalan seperti biasanya, dengan penerapan prokes. Selama PPKM Darurat ini berlangsung permintaan pemotongan tetap terlayani dan tertangani,” kata Uca. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: