Raihan Kursi di DPRD Kabupaten Tasik Selalu Turun, Basuki: Khawatir PPP Tinggal Nama
Reporter:
syindi|
Rabu 07-07-2021,12:30 WIB
RADARTASIK.COM, TASIK - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tasikmalaya memang menjadi pemenang pada Pilkada 2020 dengan menempatkan kadernya Cecep Nurul Yakin sebagai wakil bupati Tasikmalaya. Namun, raihan itu belum menjamin bahwa PPP sedang konsisten dan sehat, karena ukuran partai politik itu pemilu. Hal itu diungkapkan Kader PPP, Basuki Rahmat kepada Radar, Selasa (6/7/2021).
Menurut Basuki, semakin ke sini kondisi partai sudah semakin berubah paradigma dalam mencetak kadernya. Bahkan, sudah tidak ada bedanya dengan di perusahaan yang selalu mengutamakan income.
“Peran parpol dalam menciptakan kepemimpinan dalam pemerintahan sidah mulai hilang, bahkan jiwa kepemimpinan di parpol ini cenderung sepi. Sehingga partai tidak bisa lagi memberikan warna ideologi kepada kader yang ada di dalamnya,” ujar dia, menjelaskan.
Menurut dia, PPP merupakan partai besar, apalagi di Kabupaten Tasikmalaya mempunyai sejarah baik selalu menjadi pemenang di eksekutif dan legislatif. Namun, saat ini isinya cenderung tidak ada ide dan gagasan yang bisa ditawarkan kepada masyarakat.
“Ya saat ini PPP ini seolah ada yang hilang. Misalnya di legislatif, perjuangan Fraksi PPP harusnya bisa menginisiasi soal dibentuknya Perda Pesantren yang jelas sudah ada undang-undangnya. Nah saya tidak mendengar PPP mendorong hal itu, sementara di daerah lain sudah memulainya,” ujar dia, menjelaskan.
Selain itu, kata dia, PPP juga harus konsisten dalam mendorong dan menginisiasi program-program yang religius islami. Karena visi misi Kabupaten Tasikmalaya ini sudah jelas religius islami, tinggal bagaimana Fraksi PPP fokus meweujudkan religius islami ini dengan benar. “Mulai dari menggelar kegiatan-kegitan religius islami, termasuk mendorong adanya anggaran keagamaan,” kata dia.
Kemudian, kata dia, yang hilang saat ini di kepengurusan DPC PPP cukup banyak, mulai dari tidak adanya kepengerusan di berbagai tingkat yang merupakan ajengan atau ulama.
“Saya ingin mengembalikan ppp kepada alim ulama. Karena kalau melihat sejarah, PPP ini didirikan oleh NU dan unsur lainnya, maka dari itu saya ingin merepresntasikan semuanya di kepengurusan DPC sampai ke PAC. Karena bagaimana pun PPP harus banyak keterwakilan ulama,” ujar dia, menjelaskan.
Menurut dia, sejauh ini PPP sudah tertinggal oleh partai islami lainnya. Contohnya PKB yang merepresentasikan NU. Padahal, tidak semia kader NU ini merupakan kader PKB dan banyak juga yang PPP.
“Unsur-unsur itu harus kembali ditarik, dan diakui sekarang mulai terkikis. Salah satu dampaknya, dukungan dan kepercayaan terhadap PPP mulai luntur. Terbukti dari raihan kursi di DPRD terus mengalami penurunan setiap pemilu. Dengan kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan,” ucapnya.
“PPP ini berbeda dengan partai lain, apalagi organisasi pada umumnya. Jangan sampai mengurus partai sebesar PPP ini disamakan dengan mengurus organisasi lain, jadi harus serius dalam mengelolanya. Kalau tidak ada perubahan, saya khawatir pemilu selanjutnya PPP tinggal nama (jumlah raihan kursinya berkurang atau bahkan habis, Red). Karena pemilu-pemilu sebelumnya trennya terus menurun,” kata dia, menambahkan.
Maka dari itu, kata dia, semuanya harus bisa mengubah dan mengembalikan paradigma PPP kepada kulturnya dan merepresentasikan ulama. Sehingga kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya yang mayoritas muslim dan banyak pesantren tersebar di hampir semua kecamatan.
“Atas dasar itu, saya ingin maju pada muscab PPP serta ingin mengembalikan giroh dan muruah perjuangan PPP sebagai partai islami. Kalau waktu muscabnya belum pasti, rencannya setelah kepengurusan DPW terbentuk baru muscab di daerah dilaksanakan,” ujar dia.
Terpisah, Ketua Bidang Pemuda DPC PPP Kabupaten Tasikmalaya Hidayat Muslim mengatakan, memang beberapa pemilu yang sudah dilalui ada penurunan raihan kursi di DPRD. Namun, jelang Pemilu 2024 PPP sudah menyiapkan diri dengan matang. Mulai dari konsolidasi kader di semua tingkatan, penguatan struktur termasuk mempererat silaturahmi dengan pininsepuh.
“Target kita bisa kembali seperti raihan 2009, memang sedikit mustahil. Namun dengan semangat kader yang tinggi, kerja keras para pengurus untuk berjuang bersama untuk terciptanya kesolidan partai. Dengan doa insyaallah target tercapai setidaknya 10 kursi harus diraih,” ujar dia.
(yfi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: