PPKM Darurat, Pelayanan Publik di Kota Tasik Tetap Jalan

PPKM Darurat, Pelayanan Publik di Kota Tasik Tetap Jalan

RADARTASIK.COM, BUNGURSARI — Pelayanan publik di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berjalan seperti biasanya. Hanya sejumlah pembatasan dan pengurangan jam operasional dilaksanakan secara situasional, sejalan dengan edaran dari Sekda Kota Tasikmalaya terhadap pengaturan jam kerja dan pelayanan pegawai di lingkungan Pemkot.


Kasubag TU Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya Raden Rahmat menuturkan pelayanan uji kendaraan di instansinya masih berjalan normal. Meski beberapa pegawai harus dilepas dalam penguatan personel Satgas Covid-19, melakukan penyekatan ruas-ruas jalan di pusat kota.

Pihaknya membatasi pelayanan hanya sampai sekitar pukul 14.00 saja, merujuk ketentuan PPKM dan juga kondisi pemohon uji kendaraan yang tidak seramai situasi normal.

“Kami memiliki 11 penguji fungsional dan 2 administrasi. Jam kerja pelayanannya disesuaikan sejalan edaran dari pimpinan dalam pelaksanaan WFH dan WFO di masa PPKM Darurat,” papar Rahmat kepada Radar, Senin (5/7/2021).

Dia menjelaskan di hari pertama bekerja dimasa PPKM Darurat, pelayanan masih bisa tertangani. Sebab, secara kalkulasi kasar, pemohon yang mengakses layanan di dinasnya hanya 80 persenan saja dibandingkan situasi normal yang bisa sampai 60 kendaraan dalam satu hari.

“Sejauh ini bisa ditangani pelayanan dan bisa dilaksanakan secara stabil. karena kondisi sekarang juga masyarakat tidak begitu ramai dalam mengecek kendaraan,” katanya.

Ia bersyukur masih banyaknya perusahaan transportasi yang melakukan uji kendaraan secara berkala, ditengah situasi pandemi Covid-19. Mereka menyadari bahwa pengujian tersebut untuk memastikan kelayakan armada beraktivitas di jalan dan memperhatikan sisi keselamatan dengan kondisi mesin dan kendaraan yang prima.

Bahkan, lanjut Rahmat, beberapa diantaranya sudah menyesuaikan dengan pelayanan yang disediakan Dishub, yakni mengurangi transaksi nominal antara konsumen dengan petugas.

“Beberapa sudah mulai cashless lewat sistem pembayaran online. Meski kita juga tetap melayani pembayaran tunai, karena beberapa masyarakat juga masih awam dengan teknologi informatika yang serba mudah. Ini juga mengurangi risiko paparan covid-19, ditengah situasi kasus yang kian fluktuatif,” jelas mantan ajudan wali kota nonaktif H Budi Budiman tersebut.

Dia menambahkan para petugas pun dimonitor dengan serius dan dicek kesehatannya. Memastikan mereka tidak berisiko paparan Covid-19, apalagi dalam melayani pengecekan kendaraan yang digunakan masyarakat.

“Kalau ada keluhan, rekan-rekan langsung menginformasikan, agar kami mengatur shift tugasnya bisa taktis dan melapor ke pimpinan, supaya pelayanan tidak ada kendala,” harapnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: