Warga Pasar Pancasila Dukung Revitalisasi

Warga Pasar Pancasila Dukung Revitalisasi

TAWANG — Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Pancasila menegaskan semua elemen di kompleks pasar sudah kondusif dan siap mendukung pemerintah melakukan merevitalisasi konstruksi.


Ketua Persatuan Pedagang Kaki Lima Pasar Pancasila (PPKPP), Aay Suhara mengaku sejak awal pihak pemerintah sudah menyampaikan informasi, sosialisasi dan pemberitahuan. Rencana revitalisasi pasar tradisional di pusat kota tersebut.

”Justru kami mengharapkan secepatnya pasar digarap, dan semakin representatif agar bisa bersaing dan membuat pengunjung nyaman,” katanya kepada Radar, Sabtu (26/6/2021).

Menurut dia, adapun lapak baja ringan yang didirikan di sekitaran ruko seberang gedung pasar. Itu merupakan inisiatif dalam menempatkan para pedagang, di kala lokasi terminal didirikan kios darurat. Supaya lebih tertata, bersih dan rapi.

”Seharusnya tak jadi persoalan, malah pemilik ruko juga tidak ada komplen. Justru solusi ketika terminal dipakai mendirikan kios darurat,” tegasnya.

Kemudian rencana pekerjaan konstruksi pasar seperti yang dikeluhkan Dede Muharam beberapa waktu lalu. Aay menegaskan para pedagang di kios maupun di emperan, sudah mendapat pemberitahuan. Bahwasanya kegiatan akan dilaksanakan waktu dekat ini. “Masa warga pasar tidak tahu, malah kita jadi heran, teman-teman PKL saja sudah pada tahu,” kata Aay.

Sekretaris PPKPP, Marwan Ibnu Muharom menceritakan di kala muncul gonjang-ganjing pasar akan direvitalisasi, pedagang memang resah terutama para PKL. Pengurus berinisiatif mengakomodir agar keresahan itu agar tidak meluap, dengan berkreatif membuat wadah sesuai hasil rapat di kelurahan.

Dimana, lanjut Marwan, kala itu dinas melaksanakan sosialisasi, dan pengurus PKL menawarkan ide agar aktivitas semua pihak di kompleks tersebut tidak terusik.

”Alhamdulillah sekarang kami semua kondusif, karena ini menyangkut urusan perut. Maka kita bukan abai Covid-19 yang masih prediksi, tapi urusan perut itu pasti. Jangan sampai warga bangkit karena perut, mati usahanya dan bergerak,” khawatir dia.

Ia mempertanyakan adanya keluhan pedagang di wilayah Pancasila yang merasa terganggu, resah, atau ketakutan. Padahal kondisi di lapangan semua pihak sudah saling memahami.

“Silakan turun ke lapangan tanyakan ke pedagang apakah ada konflik pedagang dengan pengurus PPKPP, atau pemilik ruko dengan pedagang kaki lima? Jadi persoalannya adalah motivasinya apa, bahkan harusnya bersyukur adanya gagasan kami mengakomodir kegelisaan dan keresahan pedagang kecil,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pedagang di Pasar Pancasila harap-harap cemas menjelang rencana revitalisasi pasar di pusat kota tersebut. Dimana, sampai dengan Jumat (25/6/2021) belum ada kejelasan rencana pelaksanaan membenahi konstruksi pasar itu dimulai kapan.

Warga pasar yang juga Anggota DPRD Kota Tasikmalaya, Dede Muharam mengeluhkan beberapa pedagang kerap mempertanyakan kepadanya. Dimana kepastian pelaksanaan revitalisasi, tak juga ada kejelasan terhadap warga pasar dan sekitaran pasar tersebut.

“Saya yang kena getahnya ditanyai terus. Karena pedagang harap-harap cemas, mau nyetok dagangan banyak takut waktu dekat harus direlokasi, nyetok sedikit juga pengunjung tidak punya banyak pilihan dalam berbelanja,” kata Dede saat menghubungi Radar, Jumat (25/6/2021).

Dia mengakui sejumlah pertanyaan lain pun muncul, mulai dari kepastian waktu pelaksanaan rehabilitasi sampai kekhawatiran akan kegiatan yang besar itu tentu memerlukan alat berat.

Salah satunya, bagi pedagang yang nantinya bakal menempati kios darurat berbahan bambu dan kayu yang jaraknya berdekatan dengan lokasi pekerjaan fisik.

“Mereka waswas sampai sekarang belum terjawab. Ini mohon ada kejelasan, jangan sampai warga pasar menggeruduk ke pemerintah ingin kejelasan dan jawaban yang konkret. Mana pekerjaan pembuatan kios daruratnya tidak ada petunjuk papan proyek dan lain-lain, kita juga bingung apakah sudah tepat pendiriannya di lokasi sekarang atau seperti apa,” papar Mantan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya itu.

Politisi PKS ini menambahkan persoalan lain pun muncul dari para pemilik ruko di seberang pasar. Dimana belakangan didirikan kios serupa dengan kios darurat, namun berbahan baja ringan.

“Para pemilik ruko juga mengeluh ke saya, khawatir bagaimana bongkar muat, simpan kendaraan dan lain-lain karena sekitar 30 kios darurat berbahan baja ringan juga didirikan di sana,” keluh Dede.

Ia menegaskan Pemkot bisa menengahi persoalan warga di kompleks perdagangan tersebut. Supaya tidak terjadi hal-hal yang semakin membuat pedagang merasa dirugikan, di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.

“Kan muncul juga anekdot, PKL Cihideung ditertibkan, lapak kios baja ringan di Pancasila didirikan, ini tanggungjawab siapa, ya tentu dinas terkait,” tegas dia.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menenang, Perdaganagan dan Perindustrian (KUMKM Perindag) Kota Tasikmalaya H Muhammad Firmansyah saat dihubungi belum memberikan keterangan. Sementara itu, Kepala Bagian Pengadaan barang dan Jasa Setda Kota Tasikmalaya Budi Martanova, mengakui berkas kegiatan revitalisasi pasar sudah diterimanya dari dinas teknis. Pihaknya masih melakukan pengecekan yang dilakukan Kelompok Kerja (Pokja) Unit Lelang Pengadaan.

“Setelah pengecekan sudah fiks, nanti segera ditayangkan pelelangannya, sudah ditelaah dan dicek oleh tim saat ini,” singkatnya. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: