Tak Kebagian Kamar Inap, Pasien Covid-19 Warga Tarogong Meninggal di Rumah

Tak Kebagian Kamar Inap, Pasien Covid-19 Warga Tarogong Meninggal di Rumah

radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Seorang pasien positif Covid-19 di Kecamatan Tarogong Kaler meninggal dunia di rumahnya. Pasien sebelumnya menjalani perawatan di rumah karena tidak mendapat rumah sakit untuk perawatan.


Kepala Puskesmas Cipanas Kecamatan Tarogong Kaler Khusnul Khotimah mengakui adanya pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sebelum dirujuk ke rumah sakit. Menurut Khusnul, pasien yang meninggal selain positif Covid-19 juga memiliki penyakit penyerta dan lanjut usia (lansia). “Usia pasien ini sudah 83 tahun dan juga memiliki penyakit penyerta,” ujar Khusnul kepada wartawan, Kamis (25/6/2021).

Dirinya mengetahui pasien positif Covid-19 berdasarkan laporan dari perawat di puskesmas dan dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari klinik swasta. “Saat itu kami tidak langsung percaya dan melakukan pengecekan kembali dan hasilnya positif,” ujarnya. Pasien diperiksa pada Minggu (19/6/2021).

Dari hasil pemeriksaan, esok harinya (20/6/2021) dirinya langsung melakukan koordinasi dengan dokter dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk membawa pasien lansia yang terpapar Covid-19 ke rumah sakit karena memiliki gejala. “Saat itu kondisi ruang perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit sedang penuh, sehingga harus menunggu,” terangnya.

Sambil menunggu tempat perawatan, pihaknya juga menyarankan keluarga pasien untuk memasang tabung oksigen untuk pasien. “Tabung oksigen di puskesmas terbatas dan pasien sedang banyak, jadi kami sarankan untuk mencari tabung sendiri,” terangnya.

Setelah keluarga pasien mendapatkan tabung oksigen, petugas kesehatan dari Puskesmas Cipanas membantu memasangkan oksigen kepada pasien Covid-19 yang mengalami gejala sesak nafas itu. “Pemasangan oksigennya kita bantu dan kita juga memberi arahan kepada keluarga pasien dalam penggunaan tabung oksigen,” katanya.

Khusnul menerangkan pemasangan oksigen terhadap pasien Covid-19 yang bergejala merupakan tindakan darurat sebelum dibawa ke rumah sakit. Khusnul menambahkan puskesmas tak bisa begitu saja membawa pasien ke rumah sakit. Harus menunggu informasi rumah sakit mana yang dapat menjadi rujukan. “Saat menunggu tempat, tapi sudah keburu meninggal,” paparnya. (yna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: