Arip Rahman: Covid-19 Meningkat, Tasikmalaya Jangan Paksakan Sekolah Tatap Muka

Arip Rahman: Covid-19 Meningkat, Tasikmalaya Jangan Paksakan Sekolah Tatap Muka

radartasik.com, MANGUNREJA — Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung menjadi zona merah dan memberlakukan work from home (WFH) bagi para pegawai pemerintah, termasuk anggota DPRD Jawa Barat. Selama Bandung zona merah, anggota dewan berkeliling melakukan kunjungan kerja ke instansi pemerintahan di daerah pemilihannya.


Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H Arip Rachman berkunjung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya untuk koordinasi terkait pembelajaran tatap muka di tengah pandemi. “Ya kami keliling di dapil, karena Bandung masih zona merah sehingga dilaksanakan WFH. Sekarang saya ke Dinas Pendidikan untuk melihat kesiapan penerimaan siswa baru dan pelaksanaan belajar tatap muka di tengah pandemi,” ujarnya kepada Radar, Senin (21/6/2021).

Saat ini, kata dia, pembelajaran tatap muka masih tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, terus menjadi evaluasi karena kasus Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan.

“Kalau menurut saya, apabila semakin hari lonjakan kasus terus tinggi, lebih baik tidak memaksakan dulu untuk melaksanakan belajar tatap muka, karena harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan,” ujar dia.

Tempat yang sama, Plt Kepala Bidang PAUD Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sera Sani Verana MPd menyambut baik kunjungan dari Anggota DPRD Jawa Barat H Arip Rachman. “Ya kami berterima kasih sekali kedatangan Pak Arif ke Dinas Pendidikan. Kami jelaskan terkait kondisi dunia pendidikan di tengah pandemi, termasuk belajar tatap muka dan persiapan penerimaan siswa baru,” ujar dia, menjelaskan.

Kata dia, untuk sementara belajar tatap muka di Kabupaten Tasikmalaya masih dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Sehingga tidak terjadi klaster atau munculnya kasus Covid-19 di wilayah sekolah. Kemudian juga diberlakukan pembatasan jumlah murid dan pengurangan jam belajar. “Bahkan kami sudah melaksanakan ujian sekolah dengan baik,” kata dia, menjelaskan.

Sejauh ini, kata dia, belajar tatap muka terus dilakukan evaluasi, apalagi ketika kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Namun, untuk saat ini masih tetap dilaksanakan dengan kesepakatan bersama dan persyaratan serta prosedur yang benar-benar tertib.

Kata dia, termasuk untuk tahun ajaran baru pun masih belum ada keputusan apakah bersekolah atau daring. Namun, harapan di bawah sudah sangat deras untuk bisa kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka. Karena, para peserta didik dan orang tua siswa sudah sangat jenuh. “Maka dari itu, pemerintah terus menggenjot dalam melakukan vaksinasi terhadap guru, karena sekarang jumlahnya masih banyak yang belum divaksin,” ujarnya. (yfi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: