Fasilitas Sekolah Rakyat Terintegrasi Kota Tasikmalaya Masih Terbatas, Kemensos Lakukan Peninjauan
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramdhan mendampingi Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Idit Supriadi Priatna meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 di Mangkubumi, Jumat 21 November 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM — Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 41 Kota TASIKMALAYA di Kecamatan Mangkubumi mendapat kunjungan langsung dari Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos), Idit Supriadi Priatna, Jumat 21 November 2025.
Peninjauan dilakukan bersama Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramdhan, dengan fokus pada evaluasi fasilitas dan perkembangan penyelenggaraan program.
Dalam kunjungannya, Idit Supriadi Priatna meninjau sejumlah ruang dan berinteraksi dengan para siswa.
Ia menyampaikan bahwa fasilitas SR saat ini masih terbatas, namun Pemkot Tasikmalaya telah melakukan perbaikan fisik melalui Dinas PUPR.
BACA JUGA:Kesempatan Emas bagi Putra-Putri Kota Tasikmalaya, Pemkot Buka Akses Sekolah Kedinasan Transportasi
“Kapasitasnya memang terbatas. Yang disediakan Pemkot sudah diperbaiki secara fisik oleh PU dan insyaallah ini efektif dimanfaatkan untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat meskipun jumlahnya masih minim,” ujarnya.
Idit menjelaskan bahwa meski tempat tidur saat ini mencukupi, luas ruangan masih menjadi kendala.
Namun, kondisi tersebut dinilai wajar karena SR 41 merupakan sekolah rintisan.
“Idealnya nanti akan dibangun pada tahun-tahun yang akan datang. Lahannya sedang disiapkan oleh Pak Wali Kota,” terangnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Unsil Edukasi Warga Margaluyu Tasikmalaya tentang Pencegahan ISPA Lewat SEHARI
Terkait jumlah siswa, ia menyebutkan bahwa dari sekitar 70 lebih siswa saat awal peluncuran, kini terjadi penurunan namun belum ada laporan resmi.
Ia memastikan SR tidak memiliki praktik mengeluarkan siswa tanpa alasan jelas.
“Kalau ada siswa bermasalah, kami lakukan perbaikan. Tim kami terus melakukan evaluasi. Jika ada persoalan berat, siswa akan dibawa ke sentra untuk penanganan lebih lanjut,” bebernya.
Idit juga menegaskan bahwa siswa aktif di SR otomatis memperoleh berbagai bantuan sosial seperti PKH, BPNT hingga pemberdayaan keluarga, sejalan dengan konsep SR sebagai miniatur pengentasan kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: