Fiskal Seret, Pemkot Tasikmalaya Terpaksa Setia pada Kendaraan Tua

Fiskal Seret, Pemkot Tasikmalaya Terpaksa Setia pada Kendaraan Tua

Ilustrasi kendaraan dinas. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM — Rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk membeli kendaraan penunjang operasional pada 2026 resmi dibatalkan.

Tekanan fiskal semakin kuat, mulai dari penurunan Transfer ke Daerah (TKD) hingga kondisi Belanja Tidak Terduga (BTT) 2025 yang hanya menyisakan sekitar Rp50 juta. 

Pemerintah pun mengambil langkah realistis, memperbaiki armada lama dan memusatkan anggaran pada layanan dasar.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Drs Asep Goparullah, menyebut pembatalan ini sebagai keputusan efisiensi yang tidak bisa dihindari.

BACA JUGA:Hidup di Rumah Rapuh: Kisah Iin, Warga Miskin Ekstrem Tasikmalaya yang Menunggu Hunian Layak

“Ada yang tidak akan kita lakukan. Rencananya kita akan pengadaan kendaraan untuk penunjang. Kemungkinan kita tidak bisa,” ujarnya usai menghadiri Rakor Kebencanaan, Selasa 19 November 2025.

Menurut Asep, harga kendaraan baru saat ini sudah tidak sebanding dengan kemampuan fiskal daerah. 

“Kalau membeli baru mahal juga,” katanya menambahkan.

Tekanan anggaran terlihat jelas dari postur BTT 2025 yang kini sangat minim.

BACA JUGA:Kerusakan Tata Ruang Jadi Akar Bencana di Tasikmalaya, BPBD: Sungai Kita Sudah Tidak Utuh Lagi

“Kemarin tinggal tersisa 50 juta lebih di BTT dan kita anggarkan di BPBD. Mudah-mudahan kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan di 2025 nanti bisa kita coba dorong lewat pergeseran,” terangnya.

Padahal, BTT idealnya menjadi bantalan untuk kebutuhan mendesak, termasuk penanganan kebencanaan dan pengeluaran tak terduga lainnya.

Dengan anggaran nyaris habis, ruang fiskal untuk antisipasi risiko menjadi sangat terbatas.

Situasi diperkirakan semakin menantang pada 2026. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait