Tasikmalaya Bangun Ruang Aman, Polwan dan KPAID Dorong Anak Berani Speak Up

Tasikmalaya Bangun Ruang Aman, Polwan dan KPAID Dorong Anak Berani Speak Up

Seorang pelajar saat menyalami Polwan usai diskusi tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak di Hotel Asri, Plaza Asia, Selasa 2 September 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Upaya melindungi anak dari kekerasan di TASIKMALAYA kini tidak hanya bergantung pada penegakan hukum, tetapi juga pada keberanian anak untuk bicara. 

Polwan dan KPAID menggagas ruang aman yang mendorong anak-anak dan perempuan berani menyampaikan keluhan tanpa rasa takut.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan pengungkapan kasus seringkali dimulai dari keberanian korban untuk speak up. 

“Yang penting, kasus bisa benar-benar terungkap ketika anak berani berbicara, tentu dengan pendampingan orang tua,” ucapnya, belum lama ini.

BACA JUGA:Kota Tasikmalaya Berpeluang Jadi Pionir Wisata Inklusif, Kemenparekraf Apresiasi Penari Disabilitas

Untuk itu, KPAID mengingatkan orang tua menciptakan rumah yang nyaman. 

“Jangan sampai anak merasa lebih nyaman di luar rumah. Pendampingan dari keluarga sangat penting,” tambah Ato.

Langkah serupa dilakukan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tasikmalaya Kota. 

Mereka meluncurkan Pojok Lapor Bu Polwan, sebuah sudut khusus untuk menerima laporan kekerasan dari anak dan perempuan.

BACA JUGA:Penelitian Poltekkes Tasikmalaya Ungkap Banyak Siswa SD Mengalami Karies, Solusinya ...

“Melapor itu tidak sulit. Korban bisa langsung datang atau konsultasi lebih dulu lewat hotline kami,” tutur Kanit PPA, Ipda Endang Kusmiran.

Kegiatan bertajuk #RiseandSpeak atau Berani Bicara, Selamatkan Sesama! yang digelar di Hotel Asri, Plaza Asia Selasa 2 September 2025, menjadi momentum sosialisasi pentingnya suara anak. 

Polwan yang hadir mengenakan pita hitam sebagai simbol keprihatinan, sekaligus menyerukan agar setiap anak berani melawan rasa takut.

Dengan ruang aman ini, diharapkan anak-anak korban kekerasan tidak lagi memendam luka sendirian. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait