Demo Rakyat Ingin Revolusi di Kota Tasikmalaya Sempat Ricuh, Anggota Polisi dan Peserta Aksi Terluka
Kericuhan yang terjadi saat aksi Rakyat Ingin Revolusi di depan Mapolres Tasikmalaya Kota, Jumat 29 Agustus 2025 sore. rezza rizaldi / radartasik.com--
BACA JUGA:Federico Barba Ingin Segera Rasakan Atmosfer GBLA Dipenuhi Bobotoh
“Apapun alasannya, kami tetap tidak setuju dengan tindakan melindas massa (driver ojol yang meninggal dilindas mobil rantis Brimob di Jakarta, Red). Itu bukan tanpa sengaja, tapi sengaja dilakukan,” kata Kahar.
Selain itu, ia menyebut massa juga menyoroti isu kenaikan gaji DPR RI yang dinilai tidak masuk akal.
“Korban (driver ojol yang meninggal dunia) sebelumnya memperjuangkan soal kenaikan gaji DPR yang menyentuh Rp3 juta per hari. Kami melanjutkan perjuangan itu,” teganya.
Kahar juga menyayangkan ketidakhadiran anggota DPRD Kota Tasikmalaya saat massa datang.
BACA JUGA:Thom Haye Pilih Nomor 33, Jersey Resmi Mulai Dijual Rp 1.499.000
“Ini bentuk ketakutan sekaligus seperti ada perintah. Bahkan di DPR RI pun mereka diperintahkan WFH saat ada aksi massa,” katanya.
Aksi massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.30 setelah kembali berorasi di depan Gedung DPRD.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: