Viman Alfarizi Ramadhan Soroti Kesejahteraan Petani dan Tantangan Pertanian di Kota Tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan didampingi istrinya, Elvira Kamarrow Putri menghadiri Peringatan HKP ke-53 di area parkir Universitas Perjuangan, Kamis 17 Juli 2025. diskominfo kota tasikmalaya for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyoroti berbagai persoalan yang masih membayangi sektor pertanian saat menghadiri Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 tingkat Kota Tasikmalaya di area parkir Universitas Perjuangan, Kamis 17 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Viman menyebut peringatan HKP bukan sekadar bentuk penghormatan kepada petani, tetapi juga momentum evaluasi menyeluruh atas kondisi pertanian saat ini.
“Masih banyak hambatan yang memengaruhi kesejahteraan petani. Kita tidak boleh abai. Evaluasi harus terus dilakukan agar peran petani semakin kuat dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dari sekitar 68.177 rumah tangga petani di Kota Tasikmalaya, 25% di antaranya masih berstatus buruh tani dengan penghasilan tidak tetap.
BACA JUGA:Cara Cepat Dapat Saldo DANA Gratis dari Aplikasi Speed Delivery
Situasi ini menurutnya membutuhkan perhatian dan intervensi kebijakan yang serius.
Kota Tasikmalaya sendiri memiliki karakter wilayah yang kental dengan pertanian. Sebanyak 65% dari luas wilayahnya atau 12.161 hektare adalah lahan pertanian.
Potensi kelembagaan pun besar, terdiri dari 64 Gapoktan, 699 Kelompok Tani, dan 427 Kelompok Perikanan.
“Potensi besar ini harus kita kelola dengan baik agar petani tidak menjadi penonton, tapi aktor utama pembangunan pertanian yang berdaya saing,” bebernya.
Viman juga menyinggung kondisi kemiskinan. Ia menyebutkan angka kemiskinan pada tahun 2024 tercatat sebesar 11,10%, turun dari 11,53% pada tahun sebelumnya.
Penurunan ini, menurutnya, merupakan hasil dari berbagai program penanggulangan kemiskinan, termasuk yang menyasar sektor pertanian.
Namun, ia menegaskan bahwa kualitas dan jangkauan program masih perlu diperluas.
“Pembangunan pertanian ke depan harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan memperkuat agribisnis," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: