Viman Tegaskan Komitmen Bangun Kota Tasikmalaya yang Maju dan Berkelanjutan
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan saat membuka Musrenbang RPJMD 2025-2029 di Aula Bappelitbangda, Senin 26 Mei 2025. rezza rizaldi / radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 di Aula Bappelitbangda, Senin 26 Mei 2025.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menyusun arah pembangunan Kota Tasikmalaya selama lima tahun ke depan.
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyatakan bahwa Musrenbang RPJMD merupakan bagian penting dari tahapan perencanaan pembangunan daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
“RPJMD harus ditetapkan paling lama enam bulan sejak pelantikan kepala daerah. Musrenbang ini bagian dari pendekatan partisipatif dan top down-bottom up,” ujar Viman.
BACA JUGA:Rentetan Bencana Alam Landa Tiga Kecamatan di Tasikmalaya
Ia menekankan pentingnya perumusan RPJMD secara terbuka, akuntabel, dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Tujuannya agar arah pembangunan benar-benar menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya.
Dalam pemaparannya, Viman menyampaikan sejumlah tantangan utama pembangunan Kota Tasikmalaya, antara lain tingginya angka kemiskinan sebesar 11,10 persen, tingginya prevalensi stunting, serta belum optimalnya pemerataan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Meski demikian, indeks pembangunan manusia (IPM) menunjukkan tren positif, mencapai 76,03 poin di tahun 2024.
BACA JUGA:Pemuda Tenggelam di Sungai Cikidang Tasikmalaya Saat Ambil Bola Voli, Pencarian Masih Dilakukan
Di sektor ekonomi, pertumbuhan Kota Tasikmalaya mengalami penurunan, dari 5,96 persen pada 2023 menjadi 5,22 persen di 2024.
Masalah lain seperti pengangguran terbuka sebesar 6,49 persen, kesenjangan sosial yang tercermin dari Gini Rasio sebesar 0,359, dan lemahnya kontribusi sektor unggulan terhadap PDRB juga menjadi perhatian.
“UMKM masih mendominasi namun belum mampu bersaing karena terbatasnya akses modal dan teknologi. Infrastruktur ekonomi juga belum mendukung secara optimal,” lanjut Viman.
Selain itu, Kota Tasikmalaya juga menghadapi tantangan dalam bidang lingkungan dan infrastruktur. Pengelolaan sampah, air limbah, sanitasi, kemantapan jalan, dan ruang terbuka hijau masih memerlukan perhatian serius.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: