Motivasi Kepemimpinan dari Wiranto: Membangun Generasi Emas di Unsil Tasikmalaya

Motivasi Kepemimpinan dari Wiranto: Membangun Generasi Emas di Unsil Tasikmalaya

Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat menjadi pembina upacara penutupan Pendidikan Bela Negara Unsil Tasikmalaya, Senin 20 Januari 2025. istimewa-tangkapan layar ponsel--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Senin pagi tadi, 20 Januari 2025, Lapangan Gedung Rektorat Kampus 2 Universitas Siliwangi (Unsil) TASIKMALAYA dipenuhi semangat para mahasiswa. 

Mereka berkumpul dalam upacara penutupan Pendidikan Bela Negara (PBN), sebuah program yang menempa jiwa kepemimpinan dan nasionalisme. Namun, hari itu terasa lebih istimewa. 

Jenderal TNI (Purn) Wiranto, seorang tokoh yang malang melintang di dunia militer dan politik nasional, hadir untuk memberikan motivasi langsung kepada para peserta.  

Sebagai pembina upacara, Wiranto yang kini menjabat Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, menyaksikan berbagai penampilan mahasiswa dari setiap fakultas. 

BACA JUGA:Kapolsek Indihiang Klarifikasi Terkait Video Viral Puluhan Kendaraan Hasil Tangkapan di Tasikmalaya, Ternyata

Demonstrasi yang ditampilkan bukan sekadar atraksi biasa, tetapi mencerminkan semangat, disiplin, dan dedikasi yang tinggi. Sambil tersenyum, ia menganggukkan kepala tanda kagum.  

"Saya sangat senang melihat demonstrasi tadi. Unsil telah berhasil membangun semangat mahasiswanya untuk menjadi pemimpin masa depan," ujarnya dengan penuh keyakinan.  

Menyiapkan Pemimpin Masa Depan 

Di hadapan ratusan mahasiswa, Wiranto berbicara tentang masa depan Indonesia yang akan berada di tangan generasi muda saat ini. 

BACA JUGA:Fakta-Fakta Suami Bakar Rumah Istri di Puspahiang Tasikmalaya: Tagihan Uang Kontrakan Juga Jadi Pemicu

Menurutnya, pemimpin yang baik tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki keseimbangan emosional, kreativitas, dan spiritualitas.  

"Ada empat kecerdasan yang harus dimiliki pemimpin, yaitu Intelegensi (IQ), Emosi (EQ), Kreativitas (CQ), dan Spiritual (SQ)," terangnya.  

Ia kemudian mencontohkan kepemimpinan Rasulullah SAW, yang dikenal dengan karakter Siddiq (jujur), Tabligh (menyampaikan kebenaran), Amanah (dapat dipercaya), dan Fathanah (cerdas).  

"Menjadi pemimpin bukan sekadar soal kekuasaan, tetapi bagaimana memberikan pengaruh positif dan mengemban amanah dengan kebesaran hati," lanjutnya.  

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait