Delapan Tahun Terisolasi, Warga Nagrog Tasikmalaya Harap Jembatan Gantung Bantarsereh Dibangun Lagi
Warga Nagrog Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya memperlihatkan kondisi jembatan gantung yang hanyut diterjang banjir besar, Minggu 10 Agustus 2025. istimewa for radartasik.com --
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sudah delapan tahun warga Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten TASIKMALAYA, hidup dalam keterisolasian setelah jembatan gantung Bantarsereh hanyut diterjang banjir besar pada 2018.
Bagi warga, jembatan itu bukan sekadar sarana penyeberangan, melainkan penghubung akses pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Sejak hilangnya jembatan, perjalanan yang dulu hanya lima menit kini harus memutar jauh melewati jalan rusak, atau mempertaruhkan nyawa menyeberangi sungai dengan rakit.
Tono (47), warga setempat, mengungkapkan kerinduan mendalam terhadap jembatan tersebut.
BACA JUGA:AgenBRILink Dekatkan Akses Layanan Keuangan bagi Petani di Kabupaten Gowa
“Dulu anak-anak sekolah bisa berangkat cepat. Sekarang harus memutar jauh atau menyeberang sungai. Sudah empat nyawa hilang terseret arus. Dua ditemukan meninggal, dua lainnya hilang,” ujarnya, Minggu 10 Agustus 2025.
Ia menambahkan, setiap hujan deras warga selalu waswas. “Kami tidak ingin kehilangan orang lagi,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi, mengingat jembatan itu dibangun pada 2017 dan langsung menjadi harapan besar warga.
Namun, setahun kemudian, banjir besar tiba-tiba datang dan menghanyutkannya.
BACA JUGA:BPOM Cabut Izin Edar 21 Produk Kosmetik, ini Daftarnya
“Air datang besar sekali, jembatan langsung terseret. Bahkan jembatan nasional Cipatujah–Ciandum ikut roboh,” kenangnya.
Sejak itu, warga hanya punya dua pilihan. Memutar belasan kilometer atau melawan arus sungai. Pernah ada jembatan darurat dari TNI, namun tidak bertahan lama.
"Kabel sling kendur dan tingginya membuat warga takut menyeberang,” ujar Yayan.
Kini, warga Desa Nagrog dan Padawaras berharap pemerintah membangun kembali jembatan gantung Bantarsereh demi memulihkan akses dan menghapus rasa takut akan datangnya kabar duka dari sungai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: