Lansia 96 Tahun Tewas Bersimbah Darah di Kadipaten Tasikmalaya, Diduga Korban Penganiayaan
Kolase lokasi lansia 96 tahun ditemukan tewas di Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya dan polisi saat menangkap terduka pelaku penganiayaan, Kamis 31 Juli 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Seorang lansia bernama Karna (96), warga Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten TASIKMALAYA, ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan pada Kamis 31 Juli 2025 sekitar pukul 03.30 WIB.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang pengemudi ojek bernama Zulkifli (43).
Saat itu, Zulkifli melihat sosok pria tersungkur di pinggir jalan dengan kondisi mengenakan sorban. Setelah meminta bantuan warga sekitar, saksi melanjutkan perjalanannya.
“Korban kemudian dievakuasi oleh warga ke rumahnya,” ungkapnya kepada wartawan.
BACA JUGA:Pemkot dan DPRD Kota Tasikmalaya Pilih Benahi RSUD dr Soekardjo Tanpa Alih Kelola ke Pemprov
"Saat diperiksa, terdapat luka robek di bagian belakang kepala sebanyak tiga luka dengan panjang sekitar 7 centimeter. Luka tersebut diduga akibat benda tajam," sambungnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah barang milik korban di sekitar lokasi, seperti tongkat dan jam tangan yang berlumuran darah.
Petugas Polsek Kadipaten bersama tim dari Polres Tasikmalaya Kota telah melakukan olah TKP, interogasi saksi, dan dokumentasi.
Herman menyebut, korban dikenal sebagai pribadi yang aktif bersosialisasi dan setiap pagi rutin berjalan kaki untuk olahraga atau menuju masjid. Korban tinggal bersama anak perempuannya.
BACA JUGA:Sinergi FPT dan TNI Sukses Wujudkan Rumah Layak Huni di Kota Tasikmalaya
Pihak keluarga menduga korban menjadi korban penganiayaan oleh tetangganya sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh keponakan korban, Dadang (63), yang turut menyaksikan proses evakuasi.
“Korban biasa keluar rumah jam 3 pagi untuk ke masjid. Tadi ketemunya sudah terkapar. Di belakang kepalanya ada tiga lubang, bekas kapak,” tutur Dadang kepada wartawan.
Ia menyebut, pelaku diduga merupakan tetangga korban yang diketahuinya kerap mendadak mengamuk dan sering membawa senjata tajam.
“Pelaku memang kadang suka ngamuk. Sering bawa golok, kapak. Umurnya sekitar 70 tahun. Tadi waktu mau ditangkap juga ngamuk lagi,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: