Duh! Ketahanan Pangan Kabupaten Tasikmalaya Masuk 4 Besar Terbawah se-Jawa Barat
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kabupaten TASIKMALAYA berada dalam kondisi memprihatinkan.
Berdasarkan data terbaru, IKP daerah ini hanya mencapai 79,47 persen dan menempatkan Kabupaten Tasikmalaya di peringkat ke-24 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dani Fardian, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi tersebut.
Menurutnya, angka itu menunjukkan ketertinggalan yang cukup signifikan dibandingkan daerah lain di Jawa Barat.
“Angka ini mencerminkan lemahnya ketahanan pangan kita. Ketersediaan pangan terus menurun setiap tahun dan diprediksi mengalami defisit pada 2025,” ujar Dani, Senin 28 Juli 2025.
Ia mengungkapkan, kebutuhan kalori masyarakat Kabupaten Tasikmalaya pada 2025 diperkirakan mencapai 1.516.815 kilokalori (kkal).
Sementara itu, ketersediaan pangan hanya sekitar 1.481.005 kkal. Artinya, terdapat selisih kekurangan sebesar 35.810 juta kkal.
“Ini menunjukkan adanya gap yang serius antara kebutuhan dan ketersediaan pangan. Pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis agar tidak terjadi krisis,” tegasnya.
BACA JUGA:Cara Gajian Saldo DANA Gratis Berpotensi Dapat Hingga Rp800.000 Lewat Dana Kaget
Dani juga menyoroti belum optimalnya pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Selain itu, ia menyebut kelangkaan pupuk subsidi, minimnya bantuan kelompok tani, dan terbatasnya dukungan anggaran dari pemerintah sebagai faktor penghambat penguatan ketahanan pangan.
Ia menambahkan, prioritas anggaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dalam kurun 2022–2024, sebagaimana diatur dalam PMK No. 212 Tahun 2022, turut berdampak pada minimnya alokasi dana untuk sektor pertanian.
“Jika situasi ini terus dibiarkan, ketahanan pangan Kabupaten Tasikmalaya akan semakin rapuh. Pemerintah harus segera bertindak sebelum defisit benar-benar terjadi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: