Polres Tasikmalaya Selidiki Kematian Massal Ikan di Sungai Ciwulan, Dugaan Pencemaran Limbah Industri Disorot
Ikan Udikan di Sungai Ciwulan, tepatnya di wilayah Kampung Adat Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya mati massal. istimewa-tangkapan layar ponsel--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kasus kematian massal ikan jenis Udikan di Sungai Ciwulan, tepatnya di wilayah Kampung Adat Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, tengah diselidiki intensif oleh pihak kepolisian.
Peristiwa yang mengundang perhatian publik ini memunculkan dugaan kuat adanya pencemaran lingkungan, khususnya dari aktivitas industri di wilayah hulu sungai.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan berbagai sampel guna mengungkap penyebab pasti kematian ikan-ikan tersebut.
“Kami telah mengamankan sampel ikan Udikan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati,” ujar Ridwan saat ditemui di Mapolres Tasikmalaya, Rabu 18 Juni 2025.
BACA JUGA:DLH Kota Tasikmalaya Perluas Layanan Sampah, Siapkan Armada Tambahan dan Rute ke Pinggiran
"Selain itu, sampel air dari beberapa titik Sungai Ciwulan juga sudah kami kirim ke laboratorium untuk diuji," sambungnya.
Dari hasil uji laboratorium awal, kualitas air sungai masih berada dalam ambang batas baku mutu.
Namun, penyelidikan belum dihentikan. Polisi masih mendalami kemungkinan faktor lain, termasuk dugaan limbah industri sebagai penyebab kematian ikan.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebab utamanya. Penelusuran terus dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur pencemaran dari limbah, termasuk dari aktivitas penyamakan kulit,” tambahnya.
BACA JUGA:Begini Cara Cepat Dapat Saldo Dana Gratis Tanpa Aplikasi Tambahan
Mengingat Sungai Ciwulan berhulu di Kabupaten Garut, Polres Tasikmalaya juga berkoordinasi dengan Polres Garut.
Langkah ini ditempuh untuk menelusuri potensi limbah dari industri penyamakan kulit yang berada di wilayah tersebut.
“Kami sudah menjalin koordinasi dengan Polres Garut. Penelusuran kami arahkan juga ke potensi aliran limbah dari Garut Kota yang terbawa ke wilayah Kampung Naga,” jelas Ridwan.
Sementara itu, Camat Salawu, Nandang, memastikan kondisi sosial masyarakat di Kampung Naga masih terkendali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: