Setelah Ribuan Ikan Mati, Warga Kampung Naga Tasikmalaya Gatal-Gatal Diduga Sungai Ciwulan Tercemar

Setelah Ribuan Ikan Mati, Warga Kampung Naga Tasikmalaya Gatal-Gatal Diduga Sungai Ciwulan Tercemar

Petugas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya saat mengambil sampel air di Kampung Naga yang diduga tercemar, Selasa 17 Juni 2025. istimewa for radartasik.com--

BACA JUGA:Renovasi Masjid Agung Tasikmalaya Belum Dimulai, Janji Bupati Cecep Masih Dinanti

“Warga yang biasa mandi dan mencuci dengan air sungai mulai mengalami iritasi kulit. Kami khawatir jika tidak segera ditangani, bisa berisiko menimbulkan masalah kesehatan lebih serius,” tutur Sobirin.

Hal senada disampaikan Camat Salawu, Nandang. 

Ia membenarkan bahwa keluhan kesehatan warga mulai muncul setelah kematian massal ikan lokal jenis Udikan yang merupakan spesies khas Sungai Ciwulan.

“Benar, keluhan gatal-gatal terjadi pada warga yang menggunakan air sungai. Saat ini sedang dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui penyebabnya secara pasti,” tambahnya.

BACA JUGA:Hari Ini dalam Sejarah: Pembukaan Piala Dunia 1994, Patung Liberty Tiba di AS, hingga Islandia Jadi Republik

Menurut Nandang, pengambilan sampel air dilakukan di tiga titik strategis sebelum kawasan pabrik pengolahan kulit di Cigangsa Garut, tepat di lokasi pabrik, dan setelah pabrik menuju Kampung Naga

Langkah ini untuk menelusuri apakah limbah dari industri tersebut menjadi sumber pencemaran atau bukan.

Ia juga menyoroti bahwa hanya ikan Udikan yang mati, sementara spesies lain di sungai tetap hidup. 

“Ini menunjukkan kemungkinan adanya zat atau kondisi tertentu yang hanya berdampak pada spesies tertentu. Namun, kita masih menunggu hasil uji lab untuk memastikannya,” jelas Nandang.

BACA JUGA:Dorong ASN Rutin Donor Darah, Diky Chandra Minta Dinkes Buat Usulan Resmi ke Wali Kota Tasikmalaya

Koordinasi lintas wilayah juga dilakukan. Polsek Salawu bersama Polsek Cilawu, Kabupaten Garut, turut menelusuri dugaan keterkaitan limbah industri dengan pencemaran yang terjadi.

“Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pertanian pun sudah turun langsung ke lapangan untuk mengambil sampel tambahan,” pungkas Nandang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait