Cheka Virgowansyah : Menentukan Mimpi Kolektif Kunci Agar Kota Tasikmalaya Tidak Ketinggalan Kereta
Dr. Cheka Virgowansyah yakin Mimpi kolektif masyarakat Kota Tasikmalaya akan mempercepat menuju kemajuan.-radartasik.com-
Jumlah sekolah juga seperti SMP Negeri tidak merata di setiap kecamatan. Kekosongannya diisi oleh sekolah swasta.
Problem baru muncul, kenyataannya sekolah swasta tersebut secara kualitas masih banyak yang di bawah standar. Ini berimbas kepada kualitas SDM hasil didikan sekolah tersebut.
Lamanya sekolah di Kota Tasikmalaya, kata Dr. Syarif Hidayat, 13 tahun. Sekitar lulusan sampai D1.
Jadi dengan kualitas rata-rata SDM yang masih rendah, menurut Dr. Syarif Hidayat, tidak berharap banyak akan ada lompatan apapun.
BACA JUGA:Mau Rumah Aura Hoki, Ada 3 Tanaman Pembawa Rezeki Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Bunga Anggrek
Jadi, jangan heran kalau kualitas bisnis kuliner, atau UMKM standar-standar saja karena berbanding lurus dengan SDM-nya.
Waduh, ternyata rumit juga ya menjawab pertanyaan Cheka mau dibawa kemana Kota Tasikmalaya.
Tapi tenang, ada satu obat. Di Tasikmalaya ada kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya.
Dari beberapa kepala kantor Perwakilan BI Tasikmalaya seperti Wahyu Purnama, Heru Saptaji, Darjana, hingga yang sekarang menjabat Aswin Kosotali.
BACA JUGA:Cobain Toner Jeruk Nipis Rahasia Kulit Glowing Bebas Noda Hitam Cuma Butuh 2 Bahan
Semuanya sepakat bahwa Tasikmalaya adalah singa ekonomi yang sedang tidur lelap.
Kenapa di Tasikmalaya ada kantor perwakilan BI?
Dulu, di Jawa Barat ini setelah Bandung adalah Tasikmalaya yang dominan para Juragannya. Alias para pengusaha dan pelaku usaha tangguh.
Putaran uang di Tasikmalaya berada di bawah Bandung. Saat itu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, batik, bordir, kelom geulis, payung geulis, menjadi mesin uang orang Tasikmalaya.
Kondisi sekarang, ya singa yang sedang tidur lelap. Putaran uangnya malah didominasi dengan kucuran dana bansos.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: