Rencana Lengkap Revitalisasi Stasiun Bandung, KAI dan Pemprov Jabar Siapkan Akses Penghubung Utara-Selatan

Rencana Lengkap Revitalisasi Stasiun Bandung, KAI dan Pemprov Jabar Siapkan Akses Penghubung Utara-Selatan

Simak rencana lengkap revitalisasi Stasiun Bandung, Jawa Barat.-Jabar Eskpres-

BACA JUGA: Kata-kata Motivasi Bojan Hodak di Ruang Ganti: Tidak Apa-apa Kalah, tapi Jangan Bikin Malu

BACA JUGA: Lucho Kena Dua Sanksi Tambahan, Absen Dua Laga Krusial, Begini Sikap Manajemen Persib Bandung

Revitalisasi Stasiun Bandung Disiapkan Bertahap

Selain keselamatan, KAI fokus pada revitalisasi kawasan Stasiun Bandung. Area dengan luas sekitar 77 ribu meter persegi ini meliputi jalur kereta, depo, perkantoran hingga area parkir.

Stasiun ini melayani lebih dari 36 ribu penumpang per hari, terdiri dari 10.815 penumpang kereta jarak jauh, 18.135 penumpang commuter Bandung Raya dan 7.332 penumpang Feeder KCJB.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan revitalisasi dilakukan bertahap.

Tahap pertama dimulai dengan pengembangan fasilitas Griya Karya, lalu penataan area parkir, transportasi daring dan sistem drainase.

Tahap akhir berupa pembangunan akses penghubung antara sisi utara dan selatan Stasiun Bandung.

Anne menyebut revitalisasi Stasiun Bandung akan memperkuat fungsinya sebagai pusat aktivitas publik.

Kawasan ini tak hanya melayani transportasi, tapi juga menjadi ruang interaksi dan ikon baru Kota Bandung.

BACA JUGA: Persib Bandung Serius Datangkan Joey Pelupessy, Incar Peluang Ketemu Cristiano Ronaldo Al-Nassr di ACL 2

BACA JUGA: Pejabat Jarang Masuk Kerja Malah Naik Jabatan? DPRD Kota Tasikmalaya Pertanyakan Penerapan Merit System

Dari Jalur Bersejarah ke Wajah Modern Kota Bandung

Stasiun Bandung dibangun pada 1882 oleh Staatsspoorwegen (SS) dan menjadi bagian dari jalur pertama di Priangan yang menghubungkan Bogor dengan Bandung.

Seiring meningkatnya volume penumpang, SS melakukan renovasi besar pada 1928 dengan gaya art deco hasil rancangan FJA Cousin, lalu disempurnakan lagi oleh EH de Roo pada 1939.

Bangunan utara yang digunakan hingga kini merupakan hasil renovasi 1989-1990.

Desainnya bergaya Joglo, memadukan unsur tradisi dan modernitas khas Bandung.

Sinergi untuk Transportasi dan Ekonomi Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait