SINGAPARNA - Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) pada 29 Mei 2021, kelompok orang dengan lanjut usia atau lansia di Kabupaten Tasikmalaya secara bertahap akan divaksin Covid-19 oleh Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP). Vaksinasi terhadap lansia tersebut dilakukan sebagai langkah memberikan proteksi imun terhadap para lansia agar terhindar dari penyebaran virus corona yang saat ini masih menghantui masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya dr Heru Suharto MMKes mengatakan dalam waktu dekat pihaknya tengah mempersiapkan untuk menghadapi kegiatan gebyar vaksinasi lansia yang akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional pada 29 Mei mendatang.
“Dinas kesehatan sudah menerima surat dari provinsi dan akan mempersiapkan surat edaran yang ditandatangani oleh bupati untuk teknis kegiatan gebyar vaksinasi lansia ini. Targetnya seluruh lansia bisa divaksin secara bertahap,” ujar Heru.
Sementara itu, Kasi Promkes Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya dr Hj Reti Zia Dewi Kurnia MARS menambahkan, sasaran lansia yang akan divaksin harus kondisi kesehatannya memungkinkan. Seperti tensinya tidak lebih 180, tidak mempunyai riwayat penyakit kencing manis dan penyakit lainnya.
“Divaksin untuk membentuk imun proteksi terhadap Covid-19, karena lansia ini paling rentan sekali maka diprioritaskan. Target kita secara keseluruhan lansia yang hasil pemeriksaan kesehatannya, memungkinkan untuk divaksin,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya dr Heru Suharto MMKes mengungkapkan telah pihaknya melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi penanganan Covid-19 di tingkat desa bersama pemerintah kecamatan dan desa, termasuk Apdesi.
Dalam rapat tersebut, terang dia, dibahas evaluasi penanganan Covid-19 di tingkat desa yang dilaksanakan. Dinas Kesehatan, Sosial dan Pendidikan, berencana menindaklanjutinya untuk pengendalian Covid-19 di tingkat desa.
“Tindak lanjut penanganan Covid-19 di tingkat desa usai berakhirnya larangan mudik 6-17 Mei dan masuk pengetatan 18-24 Mei. Ditakutkan tetap ada pemudik yang datang ke desa atau ke Kabupaten Tasikmalaya. Maka kita memantau dan melihat keseluruhan kesiapan, memastikan masyarakat sehat dan terbebas Covid-19,” terang Heru kepada Radar, kemarin.
Maka dari itu, lanjut dia, dilakukan evaluasi bersama agar kasus Covid-19 ini grafiknya bisa terkendali dan tidak ada peningkatan setelah libur panjang Idul Fitri dan berakhirnya larangan mudik lebaran.
“Kita kerja sama dengan kecamatan, desa dan puskesmas serta RT Siaga untuk mengawasi dan memantau masyarakat yang mudik ke Kabupaten Tasikmalaya. Selain didata, diperiksa kesehatan, rapid test antigen untuk memastikan bebas Covid-19,” paparnya. (diky)