Pengakuan Adam Ibrahim, Tersangka Otak Rekayasa Babi Ngepet Depok, Ini Tujuannya..

Jumat 30-04-2021,03:00 WIB
Reporter : agustiana

JAKARTA - Terkait kasus rekayasa cerita (Hoax) babi ngepet di Sawangan Depo Terus bergulir diusut kepolisian.

Bahkan, pria yang dianggap tokoh agama di Sawangan Depok, Adam Ibrahim ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoax babi ngepet Depok, Jawa Barat.

Adam merupakan orang yang bertugas meyakinkan warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok tentang keberadaan babi ngepet.

Tak disangka, Adam Ibrahim adalah otak di balik viralnya babi ngepet tersebut.
Adam membeli babi di toko online seharga Rp900 ribu. Babi dikirim ke Depok melalui jasa pengiriman.

Setelah tiba di Depok, babi tersebut dilepas hingga menggemparkan warga.
Warga heboh setelah menyaksikan babi tiba-tiba muncul di pemukiman penduduk tanpa diketahui asal-usulnya.

Menyikapi hal itu, polisi akhirnya turun tangan. Polisi memeriksa sejumlah saksi.

Setelah melakukan pendalaman, tersangka mengarah pada Adam Ibrahim. Polisi akhirnya menangkap dan menetapkan Adam sebagai tersangka.

Adam Ibrahim Minta Maaf

Adam mengakui perbuatannya. Ia meminta maaf karena membuat masyarakat resah dengan ulahnya.

Adam tak sendirian. Ia dibantu oleh enam pemuda untuk melancarkan aksinya.

"Saya memohon maaf sebesar-besarnya kalau kejadian pada hari Selasa yang viral itu babi ngepet, diamana itu adalah berita hoax, berita bohong atau berita yang kami rekayasa dengan sahabat," ucap Adam kepada wartawan, Kamis (29/04/21).

Ia menceritakan, kasus itu bermula saat ada warga yang melaporkan kehilangan uang. Isu kehilangan uang lantas dikaitkan dengan babi ngepet.

“Sehingga timbullah di hati dan pikiran saya dan kita semuanya ini (teman) mengadakan hal tersebut agar selesai permasalahan ini di tempat kita,” ucap Adam.

Adam bersama teman-temannya ingin menyelesaikan masalah itu dengan cara mendatangkan babi yang bisa dianggap sebagai babi ngepet.

“Namun pada akhirnya, pada ujungnya, pada endingnya, semua berjalan dalam keadaan yang salah dan sangat fatal,” tambahnya.

Tags :
Kategori :

Terkait