TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus mempercepat upaya penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan ribu.
Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melalui Bidang SMP tengah melakukan validasi data secara besar-besaran dengan melibatkan seluruh desa dan sekolah di wilayah setempat.
Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, mengatakan laporan awal memang menunjukkan banyak anak yang tidak melanjutkan pendidikan, baik karena putus sekolah maupun tidak pernah bersekolah sama sekali.
“Betul, jumlah anak putus sekolah cukup banyak. Untuk data pasti, kita menunggu hasil validasi di lapangan,” ujarnya, Rabu 26 November 2025.
BACA JUGA:Ayah Remaja Korban Penyekapan di Tasikmalaya Beberkan Kekejaman Terduga Pelaku: Dipaksa Empat Kali
Validasi Melibatkan 351 Desa
Pemkab Tasikmalaya memetakan ATS dalam tiga kategori:
1. Anak yang tidak pernah bersekolah sama sekali.
2. Anak yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya.
3. Anak yang putus sekolah di tengah jalan.
Pendataan dilakukan serentak dengan melibatkan Disdikbud, Dinas Sosial, perangkat kecamatan, pemerintah desa, hingga RT/RW. Total 351 desa dilibatkan dalam proses pemutakhiran data.
“Semua desa bisa mengakses aplikasi ATS. Mereka sudah mendapat password untuk memasukkan jumlah anak yang putus sekolah beserta alasannya,” kata Jani.
Selain pemerintah desa, seluruh sekolah SD dan SMP juga diwajibkan ikut mendata kondisi siswanya masing-masing.
BACA JUGA:Remaja Diduga Disekap Dua Hari di Penginapan, Empat Pemuda Ditangkap Polisi