TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Peringatan Hari Ayah Nasional yang jatuh setiap 12 November menjadi momen reflektif untuk meninjau kembali arti kehadiran ayah dalam keluarga.
Di tengah maraknya kasus kenakalan remaja dan kekerasan seksual, peran ayah dinilai semakin mendesak untuk diperkuat.
Direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah, mengungkapkan bahwa selama lima tahun mendampingi kasus sosial di Kota Tasikmalaya, pihaknya menemukan banyak persoalan remaja yang berakar dari absennya figur ayah di rumah.
“Dari pengalaman di lapangan, rata-rata baik korban maupun pelaku kenakalan remaja mulai dari bullying, miras, narkoba, LGBT, kekerasan seksual, kecanduan gim, hingga judi online punya pola sama. Salah pola asuh dan tidak ada peran ayah di dalamnya. Semua beban pengasuhan ditanggung ibu,” kata Ipa, Rabu 12 November 2025.
BACA JUGA:Kuota Haji Tasikmalaya Turun 80 Persen, Calon Jamaah Kecewa dan Minta Pemerintah Evaluasi
Menurutnya, beban pengasuhan yang sepenuhnya dipikul ibu tanpa dukungan emosional dan pengawasan dari ayah menimbulkan ketidakseimbangan dalam keluarga.
“Banyak ibu akhirnya frustrasi. Jangankan mengatasi anaknya, mengelola dirinya sendiri saja sudah kewalahan,” ujarnya.
Ipa menilai, di masyarakat Kota Tasikmalaya, kondisi ini diperparah budaya patriarki yang masih kuat.
Banyak ayah enggan terlibat karena minim literasi pengasuhan dan masih berpandangan bahwa tugasnya hanya mencari nafkah.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut di Karangnunggal Tasikmalaya, Tukang Ojek Palang dan Remaja Tewas
Padahal, lanjutnya, kehadiran ayah dalam pengasuhan sangat penting. Ketidakhadiran figur ayah, baik secara fisik maupun emosional, membuat anak kehilangan teladan dan arah.
Fenomena ini dikenal sebagai fatherless, yakni kondisi ketika anak tumbuh tanpa keterlibatan atau kehangatan dari sosok ayah.
“Dampaknya nyata. Banyak remaja terlibat kasus bullying, kenakalan, hingga judi online karena kehilangan figur ayah. Bahkan ada yang terjerat pinjaman online karena tidak ada sosok pengendali di rumah,” tutur Ipa.
Ia menambahkan, banyak kasus kekerasan seksual terhadap remaja perempuan juga berakar dari kekosongan peran ayah.
BACA JUGA:Usai Tandatangani SK, 1.876 PPPK Paruh Waktu Kota Tasikmalaya Diambil Sumpah Akhir November ini