Estetika Kota vs Akses Difabel, Pot Bugenvil di Trotoar Tasikmalaya Jadi Sorotan

Selasa 12-08-2025,16:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Upaya Pemerintah Kota Tasikmalaya mempercantik wajah kota demi penilaian Adipura menuai sorotan. 

Pot besar berisi bunga bugenvil yang ditempatkan di trotoar Jalan dr Soekardjo (Dokar) hingga Jalan KHZ Mustafa justru dinilai menghalangi akses bagi penyandang disabilitas.

Pembina Paguyuban Penyandang Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), Herniwan Obech, mengaku heran mengapa estetika kota diprioritaskan tanpa mempertimbangkan aksesibilitas. 

Ia mengingatkan bahwa trotoar seharusnya menjadi ruang aman dan nyaman bagi semua, termasuk pengguna kursi roda dan tunanetra.

BACA JUGA:Pemkot Tasikmalaya Resmikan UPTD PPA di Tengah Maraknya Kekerasan Perempuan dan Anak

“Saat peringatan Hari Disabilitas Internasional dua tahun lalu, kami sudah coba jalurnya. Guideline untuk tunanetra masih terhalang tiang di beberapa titik, dan akses kursi roda di dekat Taman Kota bahkan tidak ada. Sekarang ditambah pot, makin sulit dilalui,” ujar Herniwan, Senin 11 Agustus 2025.

Menurutnya, penempatan pot tanpa kajian aksesibilitas mencerminkan lemahnya perencanaan kota. 

“Kalau mau geser atau atur ulang pot, silakan. Yang penting akses difabel jangan terganggu. Kalau mau jadi kota inklusif, perencanaan harus matang,” tegasnya.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyatakan siap mengevaluasi jika keberadaan pot terbukti mengganggu.

BACA JUGA:Waspada Pinjol Ilegal Berkedok Resmi, Pinjaman Daring Melonjak 83 Persen

“Kalau memang betul-betul menghambat, kenapa tidak dievaluasi? Kami fleksibel, tapi tanaman juga harus tetap bermanfaat,” cetusnya.

Perdebatan ini menegaskan tantangan Pemkot Tasikmalaya untuk menyeimbangkan misi mempercantik kota dan menjaga hak akses warga difabel, dua hal yang seharusnya bisa berjalan berdampingan.

Kategori :