
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tasikmalaya sejak Jumat malam hingga Sabtu sore, 28 Juni 2025, memicu bencana tanah longsor di sejumlah wilayah.
Dampaknya cukup parah: satu anak meninggal dunia dan akses utama Tasikmalaya–Garut sempat tertutup total akibat material longsor.
Ketua Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisteya, mengatakan longsor pertama kali terjadi di Kampung Cidanuh, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
“Longsor menutupi seluruh badan Jalan Provinsi yang menghubungkan Tasikmalaya dan Garut. Material berupa tanah, batu, dan pohon membuat lalu lintas lumpuh total selama beberapa jam,” ujarnya, Minggu 29 Juni 2025.
BACA JUGA:Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tanpa Undang Teman, Cair hingga 882 Ribu
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, sejumlah kendaraan sempat terjebak dan harus memutar arah.
Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, Tagana, dan masyarakat bahu-membahu membersihkan material longsoran. Jalur akhirnya bisa dilalui kembali pada siang harinya.
Namun, bencana lebih tragis terjadi di Kecamatan Taraju, tepatnya di Kampung Mekarjaya, Desa Cikubang.
Seorang anak bernama Muhammad Nazril Ilham (10), siswa sekolah dasar, tewas tertimbun longsoran Tembok Penahan Tanah (TPT) saat pulang mengaji, sekitar pukul 16.30 WIB.
BACA JUGA:Ribuan Warga Tumpah Ruah! Jalan Sehat Bareng Polisi-TNI di Kota Tasikmalaya Penuh Kejutan
Nazril sempat beristirahat di sebuah warung kecil bersama saudaranya.
Saat berjalan pulang sendirian, TPT di atas jalan setapak yang dilaluinya roboh akibat hujan deras dan kondisi tanah jenuh air.
Longsoran tanah langsung menimpa tubuhnya dan menyeretnya ke saluran air di bawah.
“Korban sempat dicari warga, lalu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan langsung diserahkan ke keluarga,” kata Jembar.
BACA JUGA:Hari ini 29 Juni dalam Sejarah: iPhone Pertama Dirilis, Spanyol Juara Euro