
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Leuwibodas di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun.
Namun, hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya.
Kondisi ini memicu kekecewaan mendalam dari Kepala Desa Santanamekar, Ade Saepudin.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial pada Selasa, 24 Juni 2025, ia menyampaikan kritik keras terhadap sikap pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap keselamatan dan kenyamanan siswa.
BACA JUGA:432 Jamaah Haji Kota Tasikmalaya Tiba, Disambut Haru dan Pengamanan Ketat Aparat
“Tidak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terhadap SDN Leuwibodas,” tegasnya dalam video yang turut disertai keluhan warga dan komite sekolah.
Ade mengungkapkan bahwa pihaknya bersama sekolah telah mengikuti prosedur administratif, termasuk mengajukan proposal perbaikan.
Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut yang nyata.
“Sudah ada pengecekan dari pihak kecamatan. Proposal juga sudah diajukan bersama pihak sekolah. Tapi hasilnya nihil, tidak ada kelanjutan,” ucapnya.
BACA JUGA:Hari Ini dalam Sejarah 26 Juni: Duel Panas Inggris vs Argentina hingga The Beatles British Invasion
Karena lamanya penantian tanpa kepastian, Ade bahkan mengutarakan niat untuk membangun sekolah secara swadaya bersama masyarakat, meski ia sadar hal itu tidak diperbolehkan oleh aturan.
“Kalau warga siap iuran, saya siap ikut bangun. Demi masa depan anak-anak, masa kita tega membiarkan mereka belajar di bangunan nyaris ambruk?” ujarnya penuh keprihatinan.
Keprihatinan itu juga dirasakan warga dan komite sekolah.
Mereka menyatakan kesiapannya untuk bergotong royong memperbaiki sekolah, yang saat ini kondisinya sangat membahayakan, terutama saat musim hujan.