Tugu Koperasi dan Situs Linggayoni Didorong Jadi Identitas Budaya Tasikmalaya

Rabu 11-06-2025,10:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Budayawan Tatang Pahat menilai penetapan Tugu Koperasi sebagai Cagar Budaya di Kota Tasikmalaya bukan sekadar simbol fisik, melainkan memiliki makna historis yang mendalam serta pengaruh besar terhadap peradaban lokal.

“Cagar Budaya itu bukan hanya prasasti. Di balik tugu ada cerita yang mengangkat dan mem-branding wilayah tersebut,” ujar Tatang kepada wartawan, Selasa 10 Juni 2025.

Menurutnya, Tugu Koperasi memiliki nilai strategis karena menjadi representasi dari cikal bakal ekonomi kerakyatan yang sudah berkembang sejak pascakemerdekaan.

Bahkan, kunjungan Bung Hatta ke Tasikmalaya kala itu dianggap sebagai bentuk pengakuan terhadap gerakan koperasi yang tumbuh di daerah ini.

BACA JUGA:Hari Ini dalam Sejarah: Aksi Bakar Diri Gegerkan Dunia, Gunung Soputan Meletus

Tatang juga menyoroti inkonsistensi janji politik terkait koperasi yang selama ini hanya menjadi wacana. 

“Dari zaman Pak Budi Budiman sempat dicanangkan, tapi tidak terealisasi. Sekarang baru muncul lagi di era Pak Viman-Diky dan mendapat perhatian di tingkat nasional,” terangnya.

Ia mengingatkan, penetapan Tugu Koperasi sebagai Cagar Budaya harus disertai dengan penguatan literasi sejarah agar tidak menjadi sekadar tugu tanpa makna. 

“Harus ada catatan sejarah yang menyertainya. Ini bagian dari jasa dan potensi publikasi kota,” tambahnya.

BACA JUGA:Satgas Miras Segera Dibentuk, Wali Kota Tasikmalaya Targetkan Nol Minuman Beralkohol

Tatang juga menyinggung soal situs budaya lainnya di Tasikmalaya, yaitu Linggayoni. Ia menilai kajian terhadap situs tersebut masih dangkal dan perlu pendalaman akademik. 

“Linggayoni bukan sekadar simbol laki-laki dan perempuan. Ada makna spiritual, bahkan konon merupakan ruang ibadah dan tempat perempuan masa iddah beristirahat. Ini perlu pembuktian akademik,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Deddy Mulayana, mengatakan bahwa pihaknya sudah memiliki tim ahli Cagar Budaya. 

Ia menyebut Linggayoni sebenarnya menjadi situs pertama yang dipersiapkan untuk ditetapkan.

BACA JUGA:Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Tasikmalaya Dukung Penuh Langkah Presiden Prabowo Cabut 4 IUP di Raja Ampat

Kategori :