Ketika Dunia Terkesima: Kisah Tim Antah Berantah yang Menaklukkan Liga Champions

Sabtu 17-05-2025,09:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Ruslan

Dengan gaya permainan taktis dan kolektif, Red Star melaju hingga final dan menghadapi Olympique Marseille yang bertabur bintang. 

Lagi-lagi, pertandingan berakhir tanpa gol dan adu penalti menjadi penentu. Red Star menang dan menjadi juara.

Di balik kesuksesan itu, Red Star punya sederet pemain brilian seperti Dejan Savićević, Robert Prosinečki, Sinisa Mihajlović, dan Vladimir Jugović yang kemudian berkarier di klub-klub besar Eropa. 

Tim ini dipimpin oleh pelatih cerdas Ljupko Petrović, yang menyatukan potensi muda dengan taktik matang.

BACA JUGA:15 Kejadian Longsor dan Pergerakan Tanah Mengancam Warga Kabupaten Tasikmalaya Sepanjang 2025

Nottingham Forest 1978–1980: Dongeng dari Inggris

Kisah Nottingham Forest mungkin jadi dongeng paling gila dalam sejarah Liga Champions. 

Pada 1978, mereka baru saja promosi ke Divisi Satu Liga Inggris (kini Premier League). 

Namun hanya dua musim berselang, mereka menjuarai Liga Champions dua kali berturut-turut, yakni 1979 dan 1980.

BACA JUGA:Anak di Tasikmalaya Jadi Korban Rudapaksa hingga Hamil dan Melahirkan Bayi

Di bawah arahan pelatih eksentrik Brian Clough, Forest tampil tanpa rasa takut. 

Mereka tidak memiliki bintang besar, tapi nama-nama seperti Trevor Francis (pencetak gol di final 1979), John Robertson, dan Peter Shilton menjadi bagian penting dari kisah ajaib ini.

Aston Villa 1981/82: Pahlawan dari Birmingham

Tak banyak yang menjagokan Aston Villa saat memasuki Liga Champions musim 1981/82. 

BACA JUGA:Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Perkuat Satgas Kebencanaan di Desa Margalaksana Garut

Namun mereka berhasil menyingkirkan tim-tim kuat dan mencapai final melawan Bayern Munchen. 

Kategori :