
"Kita tidak melihat dinas mana yang paling banyak terpangkas, tetapi dari infrastruktur sekitar Rp 13 miliar dan irigasi Rp 1,9 miliar. Untuk belanja pegawai tidak ada pemotongan, jadi tenaga honorer tetap aman. Efisiensi hanya berlaku untuk belanja lain seperti ATK dan biaya operasional," tambahnya.
Dengan efisiensi ini, Pemkot Tasikmalaya berupaya menjaga stabilitas keuangan daerah tanpa mengganggu layanan publik dan kesejahteraan pegawai.