
Sebagai seorang akademisi dan peneliti, Prof Ruswanto aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah internasional.
Ia tercatat pernah mengikuti seminar dan workshop di berbagai negara, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, Turki, dan China.
Kiprahnya dalam penelitian farmasi dan kimia medisinal juga terwujud dalam dua paten yang telah terdaftar, yakni kandidat antituberkulosis dan kandidat antikanker.
Kontribusinya dalam dunia riset farmasi begitu luas. Hingga kini, ia telah mempublikasikan 28 artikel yang terindeks Scopus dan 38 artikel di jurnal nasional SINTA 1-5.
Tak hanya itu, ia juga aktif dalam pengabdian masyarakat dengan menerbitkan 18 artikel di jurnal nasional terkait program edukasi dan pelatihan.
Dedikasi Prof Ruswanto dalam dunia akademik turut diakui melalui keanggotaannya dalam berbagai organisasi ilmiah, seperti Asosiasi Dosen Indonesia, Himpunan Kimia Indonesia, dan Asian Association of Schools of Pharmacy (AASP).
Selain itu, ia telah menerima hibah penelitian Dikti sebanyak 15 kali sejak 2013, baik sebagai ketua maupun anggota penelitian.
Tak hanya dikenal sebagai seorang ilmuwan, Prof Ruswanto juga menjalankan peran sebagai suami dari Dr Richa Mardianingrum, MSi, dan ayah dari dua putri, Aishanda Salsabilla Putri Ruswaningrum dan Zalfa Ratihmaulid Putri Ruswaningrum.
BACA JUGA:PKL Alun-Alun Singaparna Tasikmalaya Ditetapkan Jam Operasional dan Lokasi Khusus
Dengan berbagai pencapaian akademik dan kontribusinya dalam penelitian farmasi, pengukuhan Prof Ruswanto sebagai Guru Besar bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah inspirasi bagi generasi akademisi selanjutnya.
Semangat dan dedikasinya membuktikan bahwa ilmu pengetahuan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan masyarakat dan dunia farmasi di Indonesia.