GARUT, RADARTASIK.COM – Proyek Tol Getaci yang menghubungkan Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah terus berlanjut, namun perjalanan pembebasan lahan di Kabupaten Garut masih menghadapi tantangan.
Meskipun sebagian besar desa sudah mulai menerima uang ganti rugi (UGR), prosesnya belum sepenuhnya tuntas.
Proyek yang diharapkan dapat mempercepat akses antarprovinsi ini ternyata harus menghadapi sejumlah kendala, salah satunya adalah kelengkapan berkas yang masih menjadi hambatan di beberapa desa.
Pada segmen pertama pembangunan tol ini, empat kecamatan di Kabupaten Garut menjadi lokasi yang dilalui, yakni Kecamatan Kadungora, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi. Total ada 17 desa yang terdampak oleh proyek ini.
BACA JUGA:Menjelang Natal dan Tahun Baru, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Banjar Melonjak
Hingga kini, proses pembebasan lahan untuk proyek tol Getaci telah mencapai tahap pembayaran UGR, meskipun tidak semua desa bisa menerima pembayaran secara penuh.
Beberapa desa masih memiliki tanah sisa yang membutuhkan kelengkapan berkas tambahan untuk menyelesaikan administrasi.
Sebanyak 11 desa di Kabupaten Garut telah menerima pembayaran UGR, di antaranya adalah Desa Karangmulya, Desa Mandalasari, Desa Hegarsari, Desa Talagasari, dan Desa Karangtengah di Kecamatan Kadungora, Desa Leles dan Kandangmukti di Kecamatan Leles, Desa Tambaksari dan Desa Margacinta di Kecamatan Leuwigoong, serta Desa Sukamuti di Kecamatan Banyuresmi.
Yang terbaru, pembayaran UGR dilakukan di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, pada 23 Desember 2024 untuk 276 bidang tanah.
BACA JUGA:Mulai Hari Ini KA Panoramic Beroperasi di KA Mutiara Timur, Ini Tarif dan Keunggulannya
Kepala Seksi Pengadaan Tanah Tol Getaci Kabupaten Garut, Deden Hartadi, mengungkapkan bahwa Desa Cangkuang menjadi desa terakhir yang menerima pembayaran UGR pada tahun 2024.
Deden menambahkan bahwa meskipun proses pembayaran UGR di desa ini terbilang cepat, hal tersebut tidak terjadi di semua desa.
"Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan pembayaran tahap pertama untuk 276 bidang tanah di Desa Cangkuang. Namun, proses seperti ini tidak bisa dipastikan di desa lain karena terkadang ada keterlambatan dalam kelengkapan berkas," ungkap Deden, Senin 23 Desember 2024.
Menurut Deden, Desa Cangkuang relatif cepat menyelesaikan administrasi dan kelengkapan berkas setelah musyawarah, sehingga pembayaran dapat segera dilakukan.
BACA JUGA:Ruizu Z80 Hp Mini Android dengan DAP MP3 MP4 Apakah Layak Dibeli? Cek di Sini