RADARTASIK.COM - Kita sering menganggap kalau menunda kebaikan itu sebagai hal yang sepele.
Padahal, kebiasaan ini lebih berbahaya daripada yang kita pikirkan.
Menunda bukan hanya soal kehilangan waktu, tetapi juga mengikis peluang kita untuk mendapatkan keberkahan.
Pesan Gus Baha melalui ceramah dan pengajiannya menggarisbawahi dengan tegas bahwa kebaikan harus dilakukan dengan musyaro’ah—bergegas, bukan dengan lamban atau malas.
BACA JUGA: La Gazzetta: 3 Pemain Inter Milan Tolak Pinangan Tim Papan Atas Liga Inggris
Dalam sebuah kajian, Gus Baha menyoroti kebiasaan banyak orang yang lebih memilih diam ketika menghadapi kesempatan untuk berbuat baik. Beliau mengatakan:
"Ingat-ingat ya jadi saya sangat meminta, selama ini adat kita buruk. Menyangka kalau diam itu baik. Juga dalam kebaikan pun respon kita diam. Tidak boleh! Dalam kebaikan harus musyaro'ah," tegas Gus Baha.
Pernyataan ini adalah tamparan keras bagi mereka yang bersembunyi di balik alasan "menunggu waktu yang tepat" untuk melakukan kebaikan.
Kenyataannya, menunda hanya menunjukkan ketidaksiapan kita sebagai seorang hamba.
BACA JUGA: Daya Tarik Huawei Mate X6 Fold: Dari Teknologi Satelit hingga Desain Mewah
Setiap detik yang dihabiskan tanpa aksi adalah detik yang hilang untuk menabung pahala.
Menurut Gus Baha, musyaro’ah atau bergegas dalam kebaikan bukan sekadar anjuran, tetapi sebuah keharusan yang menunjukkan kualitas iman seseorang.
Dalam ceramah Gus Baha, beliau menekankan bahwa sifat ini adalah ciri khas wali-wali Allah.
Sebaliknya, sifat malas dalam ibadah dan kebaikan adalah ciri orang munafik.