Dedi menilai, kondisi Dermaga Pamayangsari sudah jauh dari layak untuk kebutuhan para nelayan.
Menurutnya, dermaga yang sempit dan dangkal sering kali menyebabkan perahu-perahu rusak ketika bersandar, apalagi saat diterpa cuaca buruk.
“Kami sudah lama mengeluhkan kondisi dermaga ini, tetapi hingga sekarang belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Dermaga ini merupakan fasilitas penting bagi nelayan, dan revitalisasinya menjadi kebutuhan mendesak,” jelasnya.
Ia juga berharap pemerintah provinsi dan pusat segera turun tangan untuk memperbaiki dermaga tersebut.
BACA JUGA:Sandro Sabatini: Inter Tidak Punya Cukup Tenaga untuk Bertahan dan Mengandalkan Serangan Balik
"Kami membaca aturan bahwa pembangunan dermaga menjadi kewenangan provinsi. Selama ini, kami merasa tidak diperhatikan oleh gubernur sebelumnya. Harapan kami, gubernur terpilih nanti benar-benar peduli dengan kebutuhan nelayan selatan,” tegasnya.
Harapan Nelayan Tasikmalaya Selatan
Para nelayan Cipatujah berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap kondisi mereka.
Selain mengalami kerugian materi akibat rusaknya perahu, mereka juga terpaksa menghentikan aktivitas melaut yang menjadi sumber penghidupan utama.
“Kami hanya ingin dermaga yang layak dan aman. Kalau dermaga besar dan memadai, perahu kami tidak akan mudah rusak, dan kami bisa melaut dengan lebih tenang,” pungkas Dedi.
Cuaca ekstrem yang melanda Tasikmalaya ini diharapkan menjadi pengingat bagi pihak terkait untuk segera mengambil langkah-langkah strategis demi melindungi keberlangsungan hidup para nelayan di wilayah selatan.