Sandro Sabatini: Inter Tidak Punya Cukup Tenaga untuk Bertahan dan Mengandalkan Serangan Balik
Selebrasi pemain Bayer Leverkusen usai menundukkan Inter Milan di Liga Champions --Tangkapan layar Instagram@bayer04fussball
RADAR TASIK.COM – Jurnalis Italia, Sandro Sabatini, menilai bahwa Inter Milan tidak memiliki cukup tenaga untuk bermain bertahan sambil mengandalkan serangan balik saat kalah 0-1 dari Bayer Leverkusen.
Kekalahan ini membuat Nerazzurri gagal memanfaatkan momentum untuk memastikan tiket ke babak 16 besar Liga Champions.
Gol tunggal kemenangan Leverkusen yang diasuh Xabi Alonso dicetak oleh Nordi Mukiele pada menit ke-90 memanfaatkan kemelut di kotak penalti setelah tendangan sudut.
Kemenangan tersebut membawa Leverkusen naik ke posisi kedua klasemen, sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan dan tanpa kebobolan milik Inter hingga pertandingan keenam fase grup Liga Champions.
Jalannya Pertandingan
Pada babak pertama, tuan rumah Leverkusen menunjukkan dominasi sejak awal, tetapi kesulitan mencetak gol.
Peluang terbaik datang dari Tella yang tendangannya membentur mistar gawang. Sementara itu, Inter hanya mampu menciptakan satu peluang berbahaya melalui sundulan Frattesi yang melambung di atas mistar.
Di babak kedua, tidak ada perubahan signifikan dari segi strategi maupun intensitas. Bayer tetap mendominasi permainan dengan sejumlah peluang, termasuk tendangan Tah yang melebar.
Meski Simone Inzaghi melakukan rotasi besar-besaran di lini tengah dan serangan, Inter tetap gagal menciptakan ancaman berarti. Pada akhirnya, gol Mukiele di menit ke-90 menjadi penentu kemenangan Leverkusen.
Analisis Sandro Sabatini
Dalam kolom editorialnya di Calciomercato, Sandro Sabatini menyebut bahwa Inter mengandalkan pendekatan bertahan dan serangan balik, tetapi tidak memiliki stamina yang cukup untuk bertahan sepanjang pertandingan.
Hal ini membuat mereka kebobolan di menit-menit akhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: calciomercato