Shella Saukia, yang duduk di samping sang suami, juga menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk memperbaiki diri dan belajar dari kejadian ini.
Dalam pernyataannya, Shella dan Fitra tidak hanya menyampaikan permohonan maaf, tetapi juga menyatakan tekad mereka untuk menjadikan insiden ini sebagai pembelajaran.
Mereka berharap kegaduhan yang terjadi dapat mereda, dan semua pihak dapat memberikan pengertian serta doa agar mereka bisa memperbaiki diri.
Permintaan maaf Shella Saukia menuai beragam respons dari masyarakat.
Ada yang menghargai langkahnya untuk mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki diri, tetapi ada pula yang tetap menyayangkan insiden tersebut.
Kasus ini juga menjadi pengingat penting bagi agen perjalanan umrah untuk lebih berhati-hati dalam memastikan peserta yang diberangkatkan mematuhi syarat dan aturan agama.
Kisruh umrah Isa Zega mengajarkan bahwa tanggung jawab agen perjalanan tidak hanya sebatas logistik, tetapi juga memastikan kesesuaian peserta dengan aturan agama yang berlaku.