Filipina Gempar, Wapres Sara Duterte Ancam Membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr

Minggu 24-11-2024,19:35 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh
Editor : Usep Saeffulloh

RADARTASIK.COM — Publik Filipina gempar karena Wapres Filipina Sara Duterte membuat pernyataan panas. Heboh. Dia ancam membunuh presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. 

Gara-gara pernyataan yang menggemparkan dan kontroversi itu, pengamanan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr diperketat.

Awal munculnya ancaman pembunuhan kepada Presiden Ferdinand Marcos Jr itu usai DPR memutuskan menahan Kepala Staf Wapres Sara Duterte, Zuleika Lopez.

Sara Duterte, seperti dilansir dari Hindustan Times, mengatakan telah menyiapkan pembunuh bayaran untuk Presiden, istrinya, dan Ketua DPR jika ia sendiri terbunuh.

BACA JUGA: KPK Tangkap Gubernur, Sekda Hingga Kepala Dinas di Bengkulu Terkait Dugaan Pemerasan untuk Pendanaan Pilkada

BACA JUGA: Persib Ditinggal Mateo Kocijan yang Membuat Bojan Hodak Harus Siapkan Pemain Penggantinya

Sara Duterte mengingatkan bahwa ancaman pembunuhan itu tidak boleh dianggap sebagai lelucon.

“Jangan khawatir tentang keamanan saya karena saya telah berbicara dengan seseorang. Saya berkata, 'Jika saya terbunuh, Anda akan membunuh BBM, Liza Araneta, dan Martin Romualdez. Tidak bercanda, tidak bercanda,’” kata Wakil Presiden itu, menurut Associated Press dilansir dari disway.id.

"Saya sudah memberi perintah, 'Jika saya mati, jangan berhenti sampai kalian membunuh mereka.' Dan dia berkata, 'Ya,'" tambah Duterte.

Penyebab Sara Duterte Ancam Membunuh Presiden Filipina?

 

Seperti diketahui meskipun Marcos dan Duterte maju bersama dalam pemilihan umum Mei 2022, keduanya segera berselisih karena pendekatan yang berbeda terhadap kebijakan di Tiongkok dan Laut Cina Selatan. 

Dia mengundurkan diri dari Kabinet, tempat dia menjabat sebagai Sekretaris Pendidikan. 

Bahkan, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte menjadi kritikus vokal Presiden dan pemerintahannya, menuduh mereka tidak kompeten dan korupsi.

Tuduhan juga telah dibuat bahwa Presiden menganiaya keluarga Duterte.

Kategori :