Tak lama kemudian, terdengar suara tembakan dari luar ruangan kantor tersebut.
Ketika diperiksa, ternyata Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto sudah terkapar tak sadarkan diri.
"Saat Personil berada dalam ruangan, terdengar bunyi tembakan dari luar, dan saat diperiksa keluar, Kasat Reskrim sudah terkena tembakan dan tidak bergerak," tambahnya.
Rupanya setelah melakukan penembakan Kabag Ops AKP Dadang melarikan diri dengan membawa mobil dinas Isuzu Dmax dengan Plat 3-46.
"Personil melihat Mobil yang dikendarai Kabag Ops meninggalkan TKP. Kabag Ops menggunakan Mobil Dinas Isuzu Dmax dengan nomor plat 3-46," lanjutnya.
Motif Polisi Tembak Polisi Dipicu Soal Pertambangan
Lalu apa motif penembakan yang dilakukan AKP Dadang?
Diduga motif polisi tembak polisi soal tambang galian C.
"Motif, diduga tidak senang dengan penangkapan yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Solok Selatan."
AKP Ulil sempat dievakuasi ke puskesmas terdekat dan dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Padang.
"Membawa korban ke puskesmas terdekat. Kemudian korban dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Kota Padang," tutur keterangan itu.
Namun demikian hingga berita ini ditayangkan, kondisi terkini bahwa AKP Ulil dinyatakan sudah meninggal dunia.
Senjata yang Dipakai AKP Dadang
Adapun senjata yang dipakai Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Ashari yaitu pistol HS-9.
Ditemukan 2 selongsong peluru kaliber 9 mm di sebelah ruangan Identifikasi Sat Reskrim Polres Solok Selatan.
Usai terkena tembakan, Ulil langsung dibawa menuju puskesmas.