
"Saya ingin yang terbaik untuk Inter, meski situasi ini tidak mudah untuk saya pribadi. Namun, Inter adalah segalanya bagi saya. Ini tim saya, dan saya akan melakukan apa pun untuk membantu mereka,” tegasnya.
Arnautovic juga optimis dengan peluang Inter untuk meraih gelar Serie A dan melangkah jauh di Liga Champions musim ini.
“Kami tahu seberapa kuat tim ini. Meski tim-tim lain juga bagus, tujuan kami adalah scudetto, dan kami ingin melangkah sejauh mungkin di Liga Champions,” jelasnya.
Namun, Arnautovic tak memungkiri ada momen sulit, termasuk kegagalannya mengeksekusi penalti melawan Young Boys di Liga Champions.
Ia menyebut insiden tersebut sebagai “bencana,” terutama karena ingin membuktikan diri kepada Simone Inzaghi.
“Saya ingin mencetak gol untuk membantu tim unggul. Ketika Anda jarang bermain lalu mendapat kesempatan, Anda ingin memberikan yang terbaik. Kegagalan itu membuat hari-hari saya terasa sangat berat,” kenangnya.
Arnautovic juga menolak anggapan bahwa dirinya adalah pemain tua yang rentan cedera. Ia menegaskan bahwa dirinya selalu siap memberikan yang terbaik di lapangan.
“Fans sejati mencintai saya. Bahkan saat saya tidak di sini, saya tetap mendukung Inter. Ada yang mengatakan saya tua dan rentan cedera, tapi itu tidak benar,” tuturnya.