41 Santri Tasikmalaya Berkibar di KSMN: 110 Santri Jabar Siap Cetak Prestasi Nasional!

Minggu 20-10-2024,16:00 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Sebanyak 110 santri dan 25 pembina dari 11 pesantren Muhammadiyah se-Jawa Barat diberangkatkan untuk mengikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional (KSMN) ke-1 yang berlangsung di Karanganyar, Jawa Tengah.

Di antara mereka, 41 santri dan 5 pembina berasal dari Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna (AFSI) dan Pesantren Amanah Muhammadiyah Kota Tasikmalaya.

Prosesi pemberangkatan dilaksanakan pada Sabtu, 19 Oktober 2024, pukul 20.00 WIB di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna. 

Acara ini dipimpin oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Dr. H. Dadang Syarifudin, M.A., dihadiri oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PWM Jawa Barat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tasikmalaya H. Iwa Kurniawan, S.P., M.Si., serta para ketua LP2M PDM dan mudir pesantren se-Jawa Barat. 

BACA JUGA:Kate Cassidy dan Kenangan Bersama Liam Payne: Liburan Terakhir Bersama di Argentina

Drs. H. Hasan Asy’ari, sesepuh Muhammadiyah Tasikmalaya, juga hadir untuk memberikan semangat kepada para peserta. 

Dalam sambutannya, Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon, Drs. KH. Uum Syarif Usman, menyemangati santri dengan yel-yel yang disambut antusias oleh ratusan santri yang hadir.

Ia berpesan agar para santri berangkat dan pulang dalam keadaan sehat dan sukses.

H. Iwa Kurniawan, selaku Ketua PDM Kabupaten Tasikmalaya, mendorong para peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman berharga yang akan berguna dalam berkontribusi bagi Muhammadiyah di masa depan.

BACA JUGA:Nilai Ambang Batas (Passing Grade) Ujian Seleksi Kompetisi Dasar CPNS. Simak Tips Persiapan SKD CPNS 2024

Dalam prosesi pemberangkatan, H. Dadang menjelaskan bahwa 110 santri ini merupakan perwakilan dari 11 dari 31 pesantren Muhammadiyah yang tersebar di Jawa Barat, termasuk Kota Depok, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan daerah lainnya.

“Keterbatasan kuota dari LP2M Pusat menjadi alasan tidak semua pesantren dapat mengikutsertakan santrinya,” ungkapnya.

H. Dadang menekankan bahwa kejuaraan bukanlah tujuan utama. 

“Yang lebih penting adalah membangun persaudaraan untuk kolaborasi,” ujarnya. 

BACA JUGA:Fatayat NU All-Out Dukung Yanto-Amin, Siap Menangkan Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!

Kategori :