"Saya tak mau intervensi ke pemerintah. Tapi saat itu saya minta tolong ke Pak Sekda agar disampaikan ke Pak Pj Wali Kota soal ini. Minta ditandatangani supaya bisa turun anggarannya," jelasnya.
Namun, jelas Yusuf, saat itu Pj Wali Kota menolak menandatangani dengan alasan tak jelas.
"Tapi mohon maaf, Pak Pj tak mau menandatanganinya. Saya tanya ke Pak Sekda katanya ga tau alasannya kenapa. Begitu persoalannya. Padahal kita lihat anggaran itu kalau turun, maka Pasar Cikurubuk akan menjadi pasar rakyat modern. Saya jamin itu," jelasnya.
Kemudian, fasum-fasos di sini belum diserahkan ke pemerintah sampai hari ini.
BACA JUGA:Rakor Desk Pilkada Kota Tasikmalaya di Garut: Timses Curiga, Akankah ini Jadi Strategi Tersembunyi?
"Kenapa didiamkan? Harusnya kan diserahkan. Sehingga untuk pemeliharaan saluran, jalan dan lainnya sudah ada tanggungjawabnya di Pemkot," katanya.
Karena sekarang yang bisa dilakukan pemeliharaan hanya insidental. Tak secara langsung. Karena memang anggarannya tidak ada.
"Jika sudah diserahkan maka jadi tanggungjawab pemerintah. Jadi bisa mendapatkan program khusus pemeliharaan dari APBD. Ini kan tak ada," tegasnya.
Jika dirinya dan Hendro Nugraha terpilih memimpin Kota Tasikmalaya, revitalisasi Pasar Cikurubuk akan menjadi prioritasnya.
BACA JUGA:Postingan Paula Verhoeven Usai Digugat Cerai Baim Wong, Singgung Soal Kesalahpahaman
"Dan saya bersama Pak Hendro sudah punya niat kalau ditakdirkan kembali memimpin Pemkot Tasikmalaya, pasar ini akan menjadi prioritas lagi. Kita akan usulkan kembali bahwa apa yang sudah dijanjikan pemerintah pusat bisa direalisasikan kembali di sini," janjinya.