Pada pekan lalu, perusahaan mengumumkan laporan kinerja yang melampaui ekspektasi pasar dan menggenjot estimasi pendapatan fiskal 2026.
Saham Oracle melonjak 20% sepanjang bulan ini, menjadikannya sebagai bulan terbaik sejak Oktober 2022, dan bulan terbaik kedua sejak sekitar dua dekade lalu pada Oktober 2002.
Peningkatan harga saham ini tidak terlepas dari kesuksesan Oracle dalam memanfaatkan tren kecerdasan buatan (AI).
Larry Ellison, yang mendirikan Oracle pada 1977, telah berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung kebutuhan tinggi akan AI-generatif. Oracle membangun data center kecil dan efisien dengan kapasitas hingga 200 megawatt yang dirancang khusus untuk melatih model bahasa besar (LLM).
BACA JUGA:Wow, Daftar 25 Orang Terkaya di Indonesia Saat Ini, Chairul Tanjung Masuk 10 Besar
Inovasi dan Kemitraan Oracle dalam AI
Oracle terus berinovasi untuk memanfaatkan potensi AI.
Perusahaan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas data center, tetapi juga menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan besar seperti Amazon, Microsoft, dan Google.
Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan layanan database berbasis hardware, yang akan mendukung pertumbuhan dan efisiensi dalam industri AI.
Larry Ellison menyampaikan, “Kami membangun data center terkecil dan paling efisien yang memiliki kapasitas hingga 200 megawatt. Ini sangat cocok untuk melatih model bahasa sangat besar (LLM).” Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya Oracle dalam mendukung kemajuan teknologi AI.
Pengaruh Kinerja Oracle terhadap Posisi Ellison
Kinerja finansial Oracle yang kuat berkontribusi pada lonjakan kekayaan Larry Ellison.
Dengan harga saham yang terus meningkat dan keuntungan yang melampaui ekspektasi, Oracle menjadi salah satu perusahaan yang paling diperhitungkan di pasar.
Lonjakan ini juga menunjukkan betapa pentingnya inovasi teknologi dan kemitraan strategis dalam mempengaruhi posisi keuangan individu dan perusahaan.