TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Anak dengan masalah gizi menjadi persoalan utama kesehatan di Kota Tasikmalaya.
Penjagaan kesehatan anak sejak dalam kandungan ibu merupakan langkah penting dalam pencegahan malnutrisi yang dapat berujung pada stunting.
Kesadaran dan pengetahuan ibu serta dukungan keluarga sangat diperlukan untuk memastikan asupan gizi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Ibu memegang peranan kunci dalam mencegah masalah malnutrisi pada balita.
BACA JUGA:Kota Tasikmalaya Harus Menjadi Pusat Perkembangan Koperasi di Indonesia, Terungkap dalam Saresehan
Pengetahuan mengenai pentingnya asupan gizi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun sangat penting untuk melahirkan anak-anak yang sehat.
Mengingat bahwa periode ini merupakan masa emas perkembangan anak, perhatian terhadap kesehatan ibu selama kehamilan sangat krusial.
Di Kampung Babakan Pala, RT 4 RW 23, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, seorang ibu bernama M (39) tidak menyadari bahwa ia tengah hamil selama delapan bulan.
Akibatnya, anak bungsunya, EF, lahir dalam kondisi prematur dan tidak mendapat perhatian medis yang memadai.
BACA JUGA:Ini 5 Tempat Kulineran di Bandung yang Viral di Media Sosial, Cocok untuk Penghilang Lapar
“Selama ini saya tidak merasakan apa-apa dan tidak menyadari sedang hamil,” kata M saat ditemui di kediamannya pada kemarin Rabu 7 Agustus 2024.
EF lahir pada 13 Februari 2024 dengan panjang 45 cm dan berat 1,8 kilogram, dan didiagnosis mengalami berat badan lahir rendah serta tampak kemerahan pada kulit.
Setelah dirawat selama 35 hari di RSUD dr Soekardjo, EF kini diberikan susu formula khusus karena ASI tidak keluar.
M mengaku mengalami menstruasi tidak normal selama kehamilan dan merasa hanya mengalami gejala maag, bukan tanda-tanda kehamilan. M juga aktif berjualan sayur keliling di sekitar Cijeruk.