TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Suara bel sepeda terdengar nyaring saat belasan pesepeda ontel memasuki kawasan Pedestrian Jalan KH Zaenal Mustofa, Kota Tasikmalaya, Minggu 21 Juli 2024 lalu.
Komunitas Ontel Tasikmalaya, disingkat Onta, aktif mengayuh pedal sepeda mereka keliling Tasikmalaya, layaknya klub sepeda pada umumnya. Agenda terbaru mereka adalah touring dari Kota Resik ke Kabupaten Cilacap.
Komunitas yang terbentuk sejak 2007 ini terdiri dari sekitar 70 pegiat sepeda ontel, mulai dari anak muda hingga orang tua.
Anggotanya berasal dari berbagai profesi, termasuk pegawai negeri, dokter, dan anggota penegak hukum.
BACA JUGA:Bojan Hodak Jawab Rumor Bergabungnya Saddil Ramdani ke Persib
Sepeda ontel meski dikenal sebagai sepeda tua, tetap diminati berbagai kalangan karena kualitas dan nilai historisnya yang tinggi.
Dadang Subaran, salah satu pendiri Onta, menunjukkan sepeda ontelnya yang terparkir rapi di rumah panggungnya pada Jumat, 19 Juli 2024 sore.
Meski berusia puluhan tahun, sepeda-sepeda tersebut tetap terawat. Onthel mengacu pada sepeda kuno keluaran Eropa yang berukuran besar, disesuaikan dengan postur orang Eropa.
Dadang bercerita bahwa komunitas ini bermula dari hobinya yang kemudian mempertemukan dia dengan enam orang lainnya.
BACA JUGA:Nanti Malam, Ini Kesiapan Timnas Indonesia U19 Menatap Final Piala AFF U19 2024 Lawan Thailand
"Saya pertama punya sepeda ontel tahun 2007. Ternyata banyak yang punya juga, suka ruang riung di HZ Mustofa. Komunitas sepeda lainnya sebenarnya sudah ada. Namun kami memutuskan untuk meresmikannya juga dengan nama Onta," katanya.
Selain sebagai wadah hobi, Dadang berharap komunitas ini dapat menularkan kebiasaan bersepeda kepada generasi muda, menggantikan motor untuk jarak dekat.
"Kami ingin menularkan semangat bersepeda. Banyak anak muda berangkat ke sekolah, padahal dekat rumahnya, tapi pakai motor," ujar Dadang.
Perjalanan terjauh yang pernah ditempuh Dadang dengan sepeda ontelnya adalah dari Kota Tasikmalaya ke Sumbawa, dalam rangka mengikuti gelaran sepeda ontel bertaraf nasional. Perjalanan ini menghabiskan waktu 32 hari.
BACA JUGA:Jumlah Pengguna Super Apps BRImo Melesat, Volume Transaksi Capai Rp2.574 Triliun